Butuh Rp30 Miliar untuk Lengkapi Sarana di Sirkuit Lantan Lombok
Lombok Tengah, IDN Times - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, sarana infrastruktur penunjang Sirkuit Motor Cross Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah telah mulai dikerjakan dan ditargetkan tuntas pada tahun ini. Butuh Rp30 miliar untuk peningkatan sarana dan prasarana di sekitar sirkuit.
"Pelebaran jalan dan pembangunan jambatan menuju Sirkuit Motor Cross itu tuntas di Desember 2022," kata Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah, Lalu Rahadian seperti dikutip dari ANTARA pada Sabtu (15/10/2022).
1. Dibangun bertahap
Pembangunan sarana penunjang Sirkuit Motor Cross yang akan dijadikan sebagai lokasi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan wacana penyelenggara MXGP di pulau Lombok 2023 tersebut dilaksanakan secara bertahap, karena keterbatasan anggaran.
"Sarana penunjang dilakukan secara bertahap," katanya.
Meski bertahap, diharapkan pembangunannya dapat segera tuntas. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk event moto cross.
2. Alokasikan Rp1 miliar untuk drainase
Ia mengatakan, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran Rp1 miliar untuk pembangunan drainase pengendali banjir dan talut untuk pembatas kawasan sirkuit dengan lahan dimuat kawasan sirkuit.
"Itu dikerjakan di awal 2023. Namun untuk Sirkuit tidak ada masalah, tinggal diperbaiki saja," katanya
3. Rp30 miliar untuk sarana dan prasarana
Ia mengatakan, untuk anggaran kebutuhan anggaran peningkatan sarana dan prasarana penunjang sirkuit Motor Cross secara keseluruhan itu sekitar Rp30 miliar. Karena masih banyak yang harus dipersiapkan termasuk akses jalan keluar masuk dan lokasi parkir serta fasilitas penunjang lainnya.
"Anggaran untuk fasilitas itu yang cukup besar," katanya.
4. Belum ada surat resmi pelaksanaan MXGP
Terpisah, Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri yang dikonfirmasi terkait pelaksanaan MXGP di Sirkuit Lantan? Ia mengatakan, untuk pelaksanaan ajang MXGP secara resmi belum diterima meskipun jadwal sementara telah dikeluarkan oleh penyelenggara di pulau Sumbawa dan Lombok.
"Belum ada surat resmi yang kita terima," katanya.
