Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kekeringan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi kekeringan (pexels.com/Pixabay)

Mataram, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB melaporkan sebanyak 136 desa pada 41 kecamatan dilanda bencana kekeringan. Sebanyak 77.101 kepala keluarga (KK) atau 224.395 jiwa warga NTB yang terkena dampak bencana kekeringan tersebut.

"Sampai dengan 16 Juni 2023 sebanyak 2 Kabupaten/Kota di NTB telah menetapkan status siaga darurat kekeringan tahun 2023. Sebagian Kabupaten/Kota di Provinsi NTB sudah melaporkan terjadinya bencana kekeringan, dengan total terdampak sementara 41 Kecamatan, 136 Desa, 77.101 KK dan 224.395 jiwa," sebut Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi di Mataram, Jumat (16/6/2023).

1. Rincian warga yang terdampak kekeringan di 5 kabupaten/kota

Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sebanyak 5 kabupaten/kota sudah melaporkan jumlah warga yang terdampak bencana kekeringan di NTB. Antara lain:

1. Lombok Barat : 5 kecamatan, 16 desa, 4.499 KK atau 17.994 jiwa
2. Lombok Utara : 4 kecamatan, 10 desa, 4.469 KK atau 13.873 jiwa
3. Lombok Timur : 13 kecamatan, 68 desa, 46.685 KK atau 112.240 jiwa
4. Sumbawa : 15 kecamatan, 32 desa, 14.509 KK atau 58.034 jiwa
5. Kota Bima : 4 kecamatan, 10 kelurahan, 6.739 KK atau 22.254 jiwa

2. Curah hujan di wilayah NTB rendah

Tagana Dinas Sosial NTB mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan. (dok. Dinas Sosial NTB)

Ahmadi menjelaskan curah hujan di wilayah NTB pada dasarian I Juni 2023 umumnya dalam kategori Rendah yaitu 0 – 50 mm/dasarian yang terjadi di seluruh wilayah NTB. Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Tano, Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 32 mm/dasarian.

"Sifat hujan pada dasarian I Juni 2023 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal (BN), meskipun masih terdapat sebagian wilayah yang memiliki kategori sifat hujan Normal (N) dan Atas Normal (AN)," terangnya.

3. 21 kecamatan masuk level awas dan siaga kekeringan di NTB

Ilustrasi kekeringan di wilayah NTB (Antara Foto)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi NTB mencatat 21 kecamatan berada pada level awas dan siaga kekeringan di 5 kabupaten/kota. Sedangkan 16 kecamatan berada pada level waspada kekeringan yang tersebar di 5 kabupaten/kota di wilayah NTB.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Nindya Kirana mengingatkan potensi kekeringan meteorologis yang terjadi di sebagian wilayah NTB. Nindya menyebutkan 21 kecamatan yang berada di level awas dan siaga kekeringan di NTB. Untuk daerah yang berada di level awas kekeringan terdapat di Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan untuk daerah yang berada di level siaga kekeringan tersebar di 5 kabupaten/kota.

Antara lain, Kabupaten Lombok Timur berada di Kecamatan Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji, Sakra Barat, Sembalun, Sikur, Sukamulia, dan Terara. Kemudian Kabupaten Lombok Tengah berada di Kecamatan Janapria, Praya, dan Praya Barat. Selanjutnya, Kabupaten Dompu di Kecamatan Dompu, Kempo, Kilo, dan Pajo. Selain itu Kabupaten Bima berada di Kecamatan Sanggar, Soromandi, dan Wawo serta Kota Bima berada di Kecamatan Raba dan Rasanae Timur.

Sedangkan untuk daerah yang masuk level waspada kekeringan tersebar di 5 kabupaten/kota. Nindya menyebut daerah tersebut terdapat di Kabupaten Lombok Tengah yaitu Kecamatan Jonggat, Praya Barat Daya, Praya Tengah, dan Praya Timur.
Kemudian Kabupaten Lombok Barat terdapat di Kecamatan Batulayar, Gerung, Kediri, Lembar, dan Sekotong. Selain itu, Kota Mataram terdapat di Majeluk. Selanjutnya Kabupaten Dompu terdapat di Kecamatan Manggalewa, Pekat, dan Pajo). Sementara Kabupaten Bima terdapat di Kecamatan Belo, Palibelo, dan Woha.

Editorial Team