TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jumlah Guru Pembimbing Khusus di Mataram akan Diperbanyak

Membantu anak berkebutuhan khusus

(Ilustrasi) ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Mataram, IDN Times - Dinas Pendidikan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan memperbanyak guru pembimbing khusus (GPK) guna membantu memenuhi kebutuhan anak berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah inklusi.

"Kita punya beberapa sekolah baik SD maupun SMP seperti SMPN 4 dan SMPN 7 Mataram, yang bisa menampung anak-anak berkebutuhan khusus. Namun ketersediaan GPK kita masih terbatas," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Yusuf dilaporkan Antara di Mataram, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga: Warga Mataram Sudah Bisa Manfaatkan Ruang Kreatif Kota Tua Ampenan

1. Guru SMP di Mataram yang mengantongi sertifikat

Siswa SLB Surya Gemilang mengikuti kelas keterampilan tata rias. IDN Times/Dhana Kencana

Dikatakan, saat ini Disdik Kota Mataram baru punya sekitar 20 orang guru SMP yang sudah punya sertifikat, begitu juga SD sudah ada tapi tetap dalam pantauan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB.

"Karena itu, saat ini sedang berupaya memperbanyak GPK dari guru yang memiliki kompetensi agar bisa dilatih dan punya sertifikat sebagai guru pembimbing khusus," katanya.

Dengan adanya ketersediaan GPK di beberapa sekolah inklusi di Mataram, pihaknya berharap para orang tua tidak perlu khawatir lagi jika ingin menyekolahkan anak-anak berkebutuhan khusus pada sekolah inklusi. "Tidak ada sekolah yang menolak siswa berkebutuhan khusus, yang penting orangtuanya mau," katanya.

2. Kekhawatiran anak-anak berkebutuhan khusus terkena perundungan

Ilustrasi perundungan. IDN Times/Mardya Shakti

Pasalnya, selama ini masih banyak kekhawatiran orangtua jika anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus masuk sekolah inklusi akan di "bullying". Disdik Mataram memperbanyak guru pembimbing khusus.

Padahal, dalam hal itu GPK dan guru lainnya berperan secara maksimal untuk bisa melakukan pendekatan secara psikologis kepada anak-anak agar tidak terjadi
"bullying" di sekolah.

"Sebab tujuan anak-anak berkebutuhan khusus masuk ke sekolah inklusi agar bisa tetap bergaul dengan teman sebaya dan siswa yang normal bisa melakukan penyesuaian," katanya.

Baca Juga: Pemkot Mataram akan Bikin Air Mancur di Tugu Mataram Metro

Berita Terkini Lainnya