TKI Asal Anjani Ditemukan Tewas dalam Kondisi Mengenaskan di Malaysia
Istri sempat dikabari bahwa korban ditabrak sepeda motor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau yang biasa disebut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dilaporkan tewas dalam kondisi mengenaskan di perkebunan sawit wilayah Distrik Lubuk Antu, Serawak, Malaysia. Jasad korban ditemukan oleh pekerja yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Sabtu, (24/2/2024).
Berdasarkan KTP yang didapati pada pakaian korban, pria tersebut bernama Jufriadi (27) asal Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur (Lotim). Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi memprihatinkan. Wajah korban dalam kondisi rusak, sehingga sulit dikenali. Penyebab kematian korban pun belum diketahui hingga saat ini.
1. Berangkat secara ilegal
Istri korban, Nuraini menuturkan, suaminya berangkat bersama temannya terlebih dahulu merantau ke Bali beberapa bulan yang lalu. Sepulang dari Bali, korban kemudian bersama temannya langsung memesan tiket untuk pergi ke Malaysia Timur secara ilegal dan tanpa sponsor maupun tekong. Sepulang dari Bali, korban tidak pernah sakit dan mengalami riwayat penyakit apapun, bahkan kondisi fisiknya saat itu juga sangat bugar.
"Dia bilang ke saya kalau dia mau ke Malaysia bersama temannya yang bekerja di Bali itu secara ilegal. Tetapi pada mertua saya, dia bilang berangkat secara resmi. Karena kalau dia izin secara ilegal, mertua saya sering marah-marah dan tidak diizinkan," tuturnya.
Setelah keberangkatan suaminya, Aini terakhir berkomunikasi dengan korban pada Rabu (21/2/2024) pagi. Dan hari itu posisinya hendak menyeberang menuju Malaysia melalui jalur laut. Saat dihubungi pada siang hari, nomor telepon korban sudah tidak aktif lagi.
Kemudian pada malam Kamis, Nuraini mendapatkan kabar dari temannya. Pada saat di perjalanan, korban ditabrak oleh sepada motor di pinggir jalan raya saat berjalan kaki menuju tempat tujuannya bekerja.
"Saya diberitahu kalau suaminya saya ditabrak oleh sepeda motor pada saat dia sedang berjalan kaki menelusuri jalan. Karena dia ilegal, makanya dia jalan menelusuri perkebunan sawit," jelasnya.
Baca Juga: Stok Beras Cukup, Supermarket di Lotim Tidak Batasi Jumlah Pembelian