TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terobsesi Punya Anak, IRT di Lotim Culik Balita di Taman Selong

Nekat menculik karena belum punya anak

IRT terduga pelaku penculikan anak (Humas Polres Lotim)

Lombok Timur, IDN Times - Kabar hilangnya seorang anak atas nama Amira Zahida Febriana Sabani usia 19 Bulan di Taman Rinjani Kota Selong yang viral di media sosial akhirnya terungkap.

Korban ternyata dibawa kabur oleh seorang ibu rumah tangga (IRT) inisial AD (43) warga desa Gunung Rajak, Kecamatan Sakra Timur Lotim. Hal itu terungkap setelah aparat kepolisian menemukan korban dirumah terduga pelaku pada Rabu (18/9/24) kemarin. 

1. Dibawa kabur saat bermain di taman Rinjani Selong

Korban dilaporkan hilang pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 19.00 wita. Korban dilaporkan hilang oleh orangtuanya di Taman Rinjani Kota Selong pada saat korban bermain di taman.

Saat itu ibu korban sedang berjualan minuman sehingga luput dari pengawasan. Korban kemudian dilaporkan ke Polres Lotim, KPAI dan pengumuman melalui media online dan media sosial Facebook.

Kasi Humas Polres Lotim, AKP. Nicolas Usman mengatakan, berdasarkan keterangan terduga pelaku, pada hari Selasa sore itu, terduga pelaku jalan jalan ketaman Rinjani Selong, kemudian membeli teh ditempat jualan ibu korban.

Di sana terduga pelaku berjumpa dengan korban dan sempat diajak bermain, kemudian dibawa jalan jalan sekitar tempat ibunya berjualan. Beberapa menit kemudian, pelaku membawa kabur anak tersebut dan pulang kerumahnya di Dusun Panggongan Desa Gunung Rajak Kec. Sakra Barat.

"Diajak bermain lalu membawa kabur," ucap Nicholas.

Baca Juga: Harga Anjlok Bikin Petani Tomat di Lotim Enggan Panen

2. Ditemukan warga setelah melihat postingan di medsos

Terungkapnya kasus ini berawal dengan adanya postingan di media sosial. Warga sekitar tempat tinggal terduga pelaku curiga dengan anak kecil yang berada di rumahnya karena diketahui pelaku tidak memiliki anak.

Kecurigaan warga semakin menguat saat melihat wajah anak tersebut mirip dengan unggahan yang ada media sosial. 

"Warga sekitar kemudian melapor kepada Sekdes Desa Gunung Rajak yang selanjutnya menghubungi orangtua korban melalui pesan di mesos," jelasnya.

Berita Terkini Lainnya