Ancaman Bencana Hidrometeorologi, Pendakian Rinjani Ditutup 3 Bulan
13 destinasi wisata non-pendakian tetap dibuka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup enam pintu pendakian Gunung Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) selama 3 bulan. Aktivitas pendakian ke Gunung Rinjani ditutup mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2024.
Kepala BTNGR Dedy Asriady di Mataram, Rabu (20/12/2023) menjelaskan penutupan jalur pendakian ke Gunung Rinjani karena adanya ancaman bencana hidrometeorologi. Selain itu, pendakian Rinjani ditutup selama tiga bulan dalam rangka pemulihan ekosistem di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
"Bagi pendaki yang akan melakukan pendakian check in di tanggal 31 Desember 2023 diwajibkan segera melakukan check out tanggal 3 Januari 2024," kata Dedy.
1. Hal yang menjadi pertimbangan ditutupnya pendakian Gunung Rinjani selama 3 bulan
Dedy mengatakan penutupan pendakian Gunung Rinjani memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Klimatologi NTB. Bahwa sedang terjadi masa peralihan menuju musim hujan 2023/2024, sehingga perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal di beberapa wilayah.
Selain itu, ada potensi dampak bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Kemudian sesuai Surat Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Nomor : 805.Lap/GL.03/BGV/2023 tanggal 17 Desember 2023 perihal Penyampian Laporan Evaluasi Aktivitas Gunung Rinjani pada level II atau waspada.
"Tidak semua destinasi wisata dilakukan penutupan. Masih ada beberapa alternatif destinasi wisata alam non pendakian lainnya yang bisa kunjungi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," terang Dedy.
Baca Juga: Pemprov NTB Ungkap Alasan Tak Izinkan Kampanye Anies di Taman Budaya