TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengusaha NTB Ekspor Mete Senilai Rp200 Miliar ke Luar Negeri

Eksportir di Surabaya, dikirim ke Vietnam dan India

Kepala Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat, Nuryanti (tengah), bersama pengusaha pengepul biji mete Lalu Wahidin (kanan), menunjukkan biji mete olahan kemasan yang siap dipasarkan. (ANTARA/Awaludin)

Mataram, IDN Times - Pengusaha di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengekspor biji mete gelondongan sebanyak 10.000 ton senilai Rp200 miliar dalam satu tahun melalui mitra bisnisnya di Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

"Setiap tahun saya mampu mengirim sebanyak 10.000 ton biji mete gelondongan ke Vietnam dan India," kata Lalu Wahidin seperti dikutip dari Antara, Jumat (1/7/2022).

Ia mengakui bahwa biji mete yang diekspor tersebut tidak menggunakan surat keterangan asal (SKA) dari NTB. Sebab, barang dikirim oleh mitra bisnisnya dari Surabaya.

Baca Juga: Tersangka Korupsi Kredit Fiktif BPR NTB Ajukan Praperadilan

1. Dikirim ke Vietnam dan India

Ilustrasi ekspor (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Ia menyebutkan biji mete yang diekspor tersebut diperoleh dari para petani mitra di Kabupaten Dompu, Bima, Sumbawa, dan Kabupaten Lombok Utara. Selain itu, ada juga dari hasil kebun sendiri di Kabupaten Dompu seluas dua hektare.

"Saya bermitra dengan eksportir dari Surabaya, jadi biji mete yang akan diekspor harus dikirim dulu ke Surabaya," ujar Lalu Wahidin.

Selain Vietnam dan India, Lalu Wahidin juga mengaku sedang berupaya menggarap pasar Eropa, namun produk yang akan dikirim dalam bentuk biji mete yang sudah diolah sehingga memiliki nilai tambah.

2. Usahakan mesin pengupas

tasteofhome.com

Untuk bisa mewujudkan hal itu, pria yang menjadi spesialis utama bisnis mete di NTB tersebut, sedang mempersiapkan fasilitas mesin pengupas. Sehingga tidak lagi menggunakan cara manual yang memakan waktu lama dan tenaga kerja banyak.

"Kami mau perbanyak mesin pengupas, sebelumnya masih pakai cara manual sehingga tidak bisa memenuhi permintaan satu kontainer setiap bulan. Kami butuh dukungan dari berbagai pihak," ujarnya.

Baca Juga: Polda NTB Proses Laporan Dugaan Kekerasan Seksual pada Mahasiswi

Berita Terkini Lainnya