Bank Sampah Sultan Tanjung Ubah Magot Jadi Camilan Ekstrem
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Bagi sebagian orang larva magot mungkin sangat menjijikkan untuk dilihat apalagi untuk dikonsumsi. Tetapi di Lombok Timur (Lotim) Nusa Tenggara Barat (NTB) tepatnya di Bank Sampah Sultan Tanjung, Kelurahan Tanjung Kecamatan Labuhan Haji terjadi sebaliknya.
Larva magot dibuat menjadi camilan ekstrem berfaedah. Bank Sampah Sultan Tanjung sebelumnya hanya memproduksi magot untuk kebutuhan ternak unggas ataupun ikan, tetapi setelah melakukan inovasi, magot diproduksi jadi camilan ekstrem bagi manusia.
1. Menggunakan magot pilihan
Pengelola Bank Sampah Sultan Tanjung Mawansyah Alam mengatakan, magot yang dijadikan camilan tidak diambil sembarangan, tetapi dipilih sekaligus dibudidayakan dari proses penguraian sampah buah-buahan.
"Kita tidak menggunakan magot sembarangan, bukan menggunakan magot yang dari pengurai sampah jorok, tetapi menggunakan magot pengurai dari sampah buah-buahan atau sayur sayuran," terang Alam.
Dijelaskan Alam, cara membuat camilan magot yaitu dengan cara dioven, tetapi sebelum dioven magot terlebih dahulu dipilih dan dibersihkan. "Kita jamin camilan magot ini bersih," kata Alam.
Baca Juga: Bentrok Antar Kampung, Polresta Mataram Tangkap 2 Warga Pemanah Polisi
2. Mengandung gizi tinggi
Lanjut Alam, magot mengandung protein tinggi bahkan kandungan proteinnya disebut sama dengan telur, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain itu bisa meningkatkan stamina pria.
"Ini sangat baik, saya yang sudah mengonsumsi bisa meningkatkan stamina, bahkan gusi saya yang sakit bisa langsung sembuh," ungkap Alam.
Sementara itu, di kutip dari laman kementerian pertanian, tepung magot memiliki kandungan karbohidrat sekitar 20 persen, protein 40-57 persen, lemak sekitar 5-8 persen, serat kasar 7 persen, dan sisanya asam amino esensial, fosfor dan kalsium.
3. Diproduksi ketika ada pesanan
Produksi camilan magot ini dilakukan oleh Bank Sampah Sultan Tanjung, ketika ada pesanan dari pembeli. Sejauh ini sebut Alam pasar camilan magot untuk konsumsi manusia ini masih sangat sedikit, sehingga pesanan untuk tidak terlalu banyak.
"Kita produksi kalo ada yang pesan, pesanan datang masih di seputar Lombok, itu pun cuman pesan beberapa stoples, satu stoples kita jual murah cuman Rp10 ribu," sebut Alam.
Selain memproduksi camilan magot, Bank Sampah Sultan Tanjung juga memproduksi magot segar untuk pakan ternak ayam, burung dan ikan. Dari produksi magot ini, Bank Sampah Sultan Tanjung mampu mengurangi sampah 1,2 ton per minggu.
Baca Juga: Pemkot Mataram akan Bikin Air Mancur di Tugu Mataram Metro