Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Surat untuk Diri Sendiri di Hari Pertama Pernikahan

Ilustrasi surat untuk diri sendiri di hari pertama pernikahan. (Pinterest/Dalgonna)
Intinya sih...
  • Terima dirimu sepenuhnya
  • Bersiap untuk belajar, bukan hanya menikmati
  • Kebahagiaan bisa tetap sederhana

Hari ini, kamu telah mengucapkan janji yang besar. Di hadapan orang-orang terdekat, kamu menyatakan kesediaan untuk membangun hidup bersama seseorang yang kamu cintai. Mungkin ada air mata haru, senyum bahagia, pelukan hangat, dan rasa lega karena akhirnya kamu tiba di hari yang dinanti. Tapi di tengah semua itu, izinkan aku (dirimu sendiri), menulis sepucuk surat untukmu.

Bukan sebagai pengingat akan momen indah hari ini, tapi sebagai pelita saat langkahmu mulai goyah nanti. Karena pernikahan, meskipun berawal dari cinta, adalah tentang belajar mencinta setiap hari. Ia bukan soal janji manis yang hanya diucapkan di altar, tapi tentang menghidupkan janji itu dalam percakapan sehari-hari, dalam diam yang penuh pengertian, dan dalam tawa yang datang setelah air mata.

Berikut surat untuk diri sendiri di hari pertama pernikahan.

1. Terima dirimu sepenuhnya

Ilustrasi surat untuk diri sendiri di hari pertama pernikahan. (Pinterest/STAY)

Hari ini, kamu mungkin ingin menjadi pasangan yang ideal: penyayang, sabar, penuh pengertian. Tapi ingatlah, kamu tetap manusia. Kamu akan lelah, kamu akan kecewa, kamu akan merasa tidak cukup. Dan itu tidak apa-apa. Terimalah dirimu dalam segala bentuknya, bahkan saat kamu belum bisa memberikan yang terbaik.

Pernikahan bukan tempat untuk menyembunyikan luka atau berpura-pura bahagia. Ini adalah ruang yang suci untuk tumbuh, mengobati, dan saling menemukan makna hidup. Maka, mulai hari ini, janjikan pada dirimu untuk tetap mencintai diri sendiri, bahkan ketika kamu merasa sedang tidak dicintai dengan cara yang kamu harapkan.

2. Bersiap untuk belajar, bukan hanya menikmati

Ilustrasi surat untuk diri sendiri di hari pertama pernikahan. (Pinterest/STAY)

Cinta bukan hanya tentang rasa, tapi tentang usaha. Akan ada saat-saat kamu merasa hubungan ini tak seperti yang kamu bayangkan. Akan ada masa ketika kamu harus memilih untuk tetap bertahan, meski perasaan sedang tidak sejalan. Dan di saat itulah, kamu akan belajar bahwa cinta sejati bukan soal menemukan orang yang tepat, tapi menjadi orang yang mau belajar bersama-sama.

Belajarlah untuk sabar saat ingin menyerah. Belajarlah untuk mendengar saat kamu ingin membela diri. Dan belajarlah untuk mencintai bahkan ketika kamu sedang kesal. Karena itulah esensi dari cinta yang matang, ia tidak selalu manis, tapi selalu tumbuh.

3. Kebahagiaan bisa tetap sederhana

Ilustrasi surat untuk diri sendiri di hari pertama pernikahan. (Pinterest/Dalgonna)

Hari ini terasa besar, penuh pesta dan pujian. Tapi setelah ini, akan ada hari-hari biasa: sarapan buru-buru, cucian menumpuk, atau pertengkaran karena hal sepele. Jangan biarkan romantisme besar membuatmu lupa bahwa kebahagiaan sebenarnya lahir dari hal-hal kecil: pelukan pagi, pesan singkat di siang hari, atau tawa di malam yang sunyi.

Jangan menunggu momen besar untuk bersyukur. Hargai yang sederhana, karena di situlah rumah tangga dibangun. Cinta tumbuh bukan karena kejutan mewah, tapi karena perhatian yang konsisten.

4. Kamu tidak sendiri

Ilustrasi surat untuk diri sendiri di hari pertama pernikahan. (Pinterest/bestkorean89)

Akan ada hari-hari ketika kamu merasa lelah. Saat kamu mulai bertanya, “Benarkah ini jalan yang aku pilih?” Pada saat-saat itu, ingatlah bahwa kamu tidak sendiri. Ada pasanganmu yang juga sedang belajar bersamamu. Ada Tuhan yang selalu mendengar doamu. Dan ada versi dirimu di masa depan yang akan sangat bersyukur karena kamu memilih untuk bertahan hari ini.

Maka jangan malu untuk menangis. Jangan ragu untuk meminta pelukan. Jangan gengsi untuk memulai duluan. Pernikahan bukan tentang siapa yang lebih kuat, tapi tentang dua orang yang saling menopang saat sama-sama lemah.

Hari ini adalah hari pertama dari perjalanan panjang yang penuh warna. Kamu tidak harus tahu segalanya sekarang. Kamu hanya perlu bersedia berjalan, satu langkah kecil setiap hari. Saat kamu lelah, buka kembali surat ini. Ingatkan dirimu bahwa kamu cukup. Bahwa kamu dicintai. Dan bahwa kamu layak menjalani cinta ini dengan cara yang jujur dan utuh.

Selamat menempuh hidup baru. Peluk dirimu sendiri dengan bangga. Kamu sedang memulai sesuatu yang luar biasa. Dari aku, untuk kamu. Di hari pertama pernikahanmu.

Demikian surat untuk diri sendiri di hari pertama pernikahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us