Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Dalil dalam Islam tentang Menjaga Lisan, Diam adalah Emas!

ilustrasi wanita muslim (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi wanita muslim (pexels.com/Thirdman)

Dalam hidup sehari-hari, kita sering merasa harus membalas setiap ucapan, membenarkan setiap tuduhan, atau menanggapi setiap komentar. Padahal, gak semua harus dibalas, dan gak semua perlu direspons dengan kata-kata.

Islam mengajarkan bahwa menjaga lisan itu bagian dari keimanan. Justru diam di saat yang tepat bisa jadi bentuk ibadah dan bukti kedewasaan iman. Yuk, simak empat dalil kuat tentang pentingnya menjaga lisan, biar kita bisa lebih bijak dalam berbicara.

1. Siapa yang beriman, hendaknya berkata baik atau diam

ilustrasi orang presentasi (pexels.com/fauxels)
ilustrasi orang presentasi (pexels.com/fauxels)

Rasulullah SAW bersabda: 'Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.' (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini jelas banget menunjukkan bahwa diam itu bukan tanda lemah, tapi pilihan cerdas bagi orang yang beriman.

Kalau ucapan kita gak membawa kebaikan, lebih baik kita tahan diri dan memilih diam.
Dengan menahan lisan, kita terhindar dari dosa-dosa yang gak perlu seperti ghibah, fitnah, atau menyakiti hati orang lain.

2. Lisan adalah sumber kebinasaan

ilustrasi ngobrol di tempat kerja (freepik.com/freepik)
ilustrasi ngobrol di tempat kerja (freepik.com/freepik)

Dalam hadis lain, Rasulullah mengingatkan bahwa mayoritas manusia tergelincir ke neraka karena lisan mereka. 'Apakah manusia akan diseret ke dalam neraka di atas wajah-wajah mereka karena hasil dari lisan mereka?' (HR. Tirmidzi).

Ini jadi pengingat serius bahwa kata-kata kita bisa membawa dampak besar, bahkan sampai ke akhirat. Ucapan yang kita anggap sepele bisa menyakiti orang lain, merusak nama baik, atau menimbulkan fitnah yang meluas. Makanya, lebih baik diam daripada berkata yang bisa jadi bumerang buat diri sendiri.

3. Menjaga lisan bagian dari kesempurnaan Islam

ilustrasi seseorang muslimah mengobrol (freepik.com/freepik)
ilustrasi seseorang muslimah mengobrol (freepik.com/freepik)

Rasulullah SAW juga bersabda: 'Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak penting baginya.' (HR. Tirmidzi) Artinya, gak semua hal harus dikomentari, gak semua informasi harus disampaikan, dan gak semua obrolan harus kita ikuti.

Orang yang mampu menjaga lisannya dari hal yang sia-sia, justru menunjukkan kualitas iman dan akhlaknya. Semakin banyak kita diam dari urusan yang gak penting, semakin bersih hati dan pikiran kita.

4. Diam bisa jadi bentuk kesabaran dan kebijaksanaan

ilustrasi pasangan saling diam (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi pasangan saling diam (pexels.com/Thirdman)

Dalam Alquran, Allah juga memuji orang-orang yang mampu menahan amarah dan memaafkan. Diam di tengah provokasi atau hinaan bisa jadi bentuk kesabaran yang bernilai tinggi di sisi Allah. Gak semua harus dibalas, karena membalas dengan kata-kata kadang justru memperkeruh suasana.

Orang yang memilih diam, berarti sedang menjaga hatinya dan menghindari reaksi yang bisa merusak hubungan. Kesabaran dalam diam bisa menjadi bentuk kekuatan yang gak terlihat, tapi sangat dihargai oleh Allah.

Menjaga lisan itu bukan hal sepele. Justru dari mulut bisa muncul dosa besar yang menjauhkan kita dari rahmat Allah. Diam bukan berarti kalah, tapi bisa jadi tanda bahwa kita sedang mengendalikan diri demi kebaikan yang lebih besar.

Dalam Islam, berkata baik itu pahala, tapi memilih diam juga bisa jadi bentuk ibadah yang luar biasa. Yuk, latih diri untuk lebih bijak berbicara dan tahu kapan harus diam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us