Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Momen Dunia Menyatu di Times Square saat Malam Tahun Baru

Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Katerina Holmes)
Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Katerina Holmes)

Setiap tanggal 31 Desember malam, jantung Kota New York berdetak kencang di satu titik, Times Square. Tempat yang setiap harinya sudah ramai oleh pejalan kaki, papan iklan raksasa, dan gemerlap lampu neon ini berubah menjadi pusat perhatian dunia. Malam tahun baru di Times Square bukan sekadar pergantian kalender, ia adalah perayaan global yang menyatukan jutaan hati dalam hitungan mundur yang penuh harapan.

Di tengah udara musim dingin yang menusuk, orang-orang dari seluruh dunia berkumpul, menunggu momen legendaris, turunnya bola kristal raksasa yang menandai dimulainya tahun baru. Di layar-layar televisi, siaran langsung ini menjadi simbol persatuan dunia, ketika orang-orang dari berbagai bahasa, budaya, dan latar belakang merayakan waktu yang sama dengan semangat yang sama. Inilah saat di mana perbedaan melebur, dan semua orang fokus pada satu hal, yaitu menyambut awal yang baru.

Berikut momen ketika dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru.

1. Sejarah singkat ball drop yang ikonik

Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Yuting Gao)
Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Yuting Gao)

Tradisi menurunkan bola raksasa di Times Square dimulai pada tahun 1907, sebagai cara kreatif untuk menandai pergantian tahun. Bola pertama terbuat dari besi dan kayu, dilengkapi lampu pijar, dan diturunkan menggunakan tali dari tiang tinggi di atap gedung One Times Square. Meski sederhana, ide ini langsung memikat hati warga New York dan menjadi tradisi yang terus berkembang hingga kini.

Kini, bola tersebut adalah mahakarya teknologi, terbuat dari kristal Waterford yang memantulkan cahaya dari ribuan lampu LED, menciptakan efek berkilau yang memukau. Turunnya bola dari ketinggian 43 meter selama 60 detik bukan hanya tontonan visual, tetapi simbolisasi perjalanan waktu, pelan namun pasti, lalu berakhir dengan ledakan sukacita ketika jarum jam mencapai tengah malam.

2. Lautan manusia dari seluruh dunia

Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Marjan)
Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Marjan)

Times Square pada malam itu adalah lautan manusia yang datang dari segala penjuru dunia. Ada pasangan yang datang untuk merayakan momen romantis, keluarga yang menjadikannya tradisi liburan, dan para pelancong yang rela berdiri berjam-jam di udara dingin demi menyaksikan momen bersejarah ini. Tak jarang terdengar berbagai bahasa bercampur dalam satu titik, Inggris, Spanyol, Jepang, Prancis, bahkan Bahasa Indonesia.

Meski berbeda asal-usul, semua orang berbagi satu ruang, satu tujuan, dan satu momen. Mereka tersenyum, saling berbagi selimut atau minuman panas, dan menyanyi bersama mengikuti lagu-lagu yang dibawakan artis papan atas yang tampil sebelum hitungan mundur dimulai. Suasananya hangat, meski suhu udara sering kali di bawah nol derajat.

3. Dentuman kembang api dan sorak sorai

Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Katerina Holmes)
Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Katerina Holmes)

Saat bola mencapai titik terbawah tepat pada pukul 00:00, dentuman kembang api membelah langit Manhattan. Confetti berwarna-warni berterbangan dari gedung-gedung tinggi, melayang di udara seperti hujan kebahagiaan yang tak kunjung reda. Sorak sorai menggema di antara deretan gedung, sementara orang-orang saling berpelukan, mencium, dan mengucapkan selamat tahun baru.

Bagi sebagian orang, ini adalah momen emosional, ada yang meneteskan air mata karena bahagia, ada pula yang merasa lega meninggalkan tahun penuh tantangan. Semua emosi berpadu dalam satu titik waktu, menciptakan energi yang nyaris bisa dirasakan secara fisik.

4. Siaran langsung yang menghubungkan dunia

Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Marjan)
Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Marjan)

Times Square Ball Drop bukan hanya perayaan lokal, ia adalah acara global yang disiarkan ke lebih dari 180 negara. Jutaan orang di rumah menonton dari layar televisi atau streaming langsung, merasakan getaran euforia yang sama meski berada ribuan kilometer jauhnya. Kamera televisi menyorot wajah-wajah penuh harapan, tangan-tangan yang saling menggenggam, dan langit yang dipenuhi cahaya.

Bagi banyak orang, menyaksikan acara ini menjadi semacam ritual tahunan. Mereka menghitung mundur bersama meski zona waktu berbeda, menjadikan momen itu sebagai pengingat bahwa dunia sedang berpesta di titik yang sama, walaupun mereka tidak berada di sana secara fisik.

5. Simbol harapan dan awal baru

Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Katerina Holmes)
Momen dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru. (Pexels/Katerina Holmes)

Perayaan di Times Square adalah lebih dari sekadar tradisi, ia adalah simbol harapan. Setiap orang datang dengan cerita dan keinginan masing-masing, ada yang memulai lembaran baru, ada yang berjanji untuk berubah, ada yang hanya ingin merayakan keberhasilan bertahan melewati tahun sebelumnya. Momen ini menjadi titik temu antara masa lalu dan masa depan, di mana semua orang menatap ke depan dengan optimisme.

Tidak heran, bagi banyak orang, berada di Times Square saat malam tahun baru adalah mimpi seumur hidup. Meski sesaknya luar biasa dan udara begitu dingin, rasa kebersamaan dan energi positif yang tercipta membuat semua itu sepadan. Inilah saat di mana dunia benar-benar terasa menyatu, walau hanya untuk beberapa menit.

Itulah momen ketika dunia menyatu di Times Square saat malam tahun baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us