Pemda Matim NTT Gelar Parade 1000 Songke dan Selendang Leros

Promosi wisata budaya Manggarai Timur

Borong, IDN Times - Songke dan Selendang Leros, merupakan kekayaan intelektual, hasil karya masyarakat Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Para leluhur Matim mewariskan kekayaan itu secara turun temurun. Maka, untuk mempertegas kekayaan intelektual tersebut, warisan berupa karya Songke dan selendang itu harus dijaga, dirawat dan dipromosikan, untuk kemudian mendapat pengakuan secara sah dari lembaga terkait.

Hal inilah yang melatar belakangi Pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bersama SMK Cinta Damai Rana Mese menyelenggarakan parade 1.000 Songke dan selendang di Pantai Cepi Watu Borong, Senin (13/2/2023).

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Manggarai Timur, Siprianus Habur, dalam sambutannya ketika membuka parade 1.000 Songke dan selendang di Pantai Cepi Watu Borong, Senin (13/2/2023).

Dalam kesempatan itu, Sipri, sapaan akrab Wakil Matim, mengapreasiasi kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan SMK Cinta Damai Borong, yang telah menginisiasi acara kolosal dengan melibatkan para siswa dan siswi SMK Cinta Damai.

1. Tujuan parade 1000 songke dan selendang

Pemda Matim NTT Gelar Parade 1000 Songke dan Selendang LerosKaskus.co.id/Songke Manggarai

Wabup Sipri menegaskan, kegiatan parade 1000 Songke dan Selendang Leros, bertujuan untuk mempertegas eksistensi songke dan selendang tenunan khas Manggarai Timur. Terdiri dari tiga motif utama yaitu, Motif Songke Rembong, Congkar dan Lamba Leda.

“Parade ini sebagai perhatian pemerintah, bahwa Songke dan Selendang Leros sebagai salah satu kekayaan tradisi warisan leluhur. Selain itu momen ini, menjadi ajang promosi pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

Baca Juga: Anggaran Pilgub NTT 2024 Diusulkan Naik 9 Persen

2. Kolaborasi antarkelompok

Pemda Matim NTT Gelar Parade 1000 Songke dan Selendang LerosPixabaya.com/Rosy

Dia menyebutkan ada lima kelompok kunci yang dapat berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata di Manggarai Timur, yaitu: pemerintah, swasta atau dunia usaha masyarakat, media dan akademisi atau lembaga pendidikan.

"Pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana, peraturan dan anggaran pendukung pengembangan pariwisata, sehingga mampu memfasilitasi kemudahan berwisata, berusaha dan melakukan kegiatan promosi dan pemasaran destinasi," tegasnya.

3. Promosi wisata budaya 

Pemda Matim NTT Gelar Parade 1000 Songke dan Selendang LerosTajukflores.com/MG/Peragaan pakaian adat songke Manggarai di anjungan NTT, TMII, Sabtu (17/8/2019).

Tak hanya itu, Wakil Bupati juga mengajak siswa-siswi agar belajar mencintai produk budaya asli Manggarai Timur. Kemudahan teknolgi sekarang ini, lanjut dia, membantu untuk mempromosikan tenunan Songke dan Selendang Leros kepada dunia melalui media sosial.

"Mari manfaatkan teknologi untuk promosi tenunan songke dan selendang Leros," ungkapnya.

Baca Juga: Takut Dimarahi Orang Tua karena Bolos, Anak SD di NTT Mengaku Diculik

Yos Syukur #NTT Photo Community Writer Yos Syukur #NTT

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya