Mataram, IDN Times - Fenomena tarian erotis kesenian Kecimol dan Ale-Ale menjadi sorotan masyarakat di Lombok, yang terkenal dengan sebutan pulau seribu masjid. Majelis Adat Sasak (MAS) secara tegas menyatakan bahwa tarian erotis kesenian Kecimol dan Ale-Ale menyimpang dari budaya Sasak.
Lalu, bagaimana Dewan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyikapi maraknya tarian erotis yang banyak dipertontonkan di khalayak umum, bahkan banyak beredar di media sosial? Berikut wawancara khusus IDN Times bersama Ketua Dewan Kebudayaan Provinsi NTB, Prof. Abdul Wahid.