Lombok Timur, IDN Times - Sebuah video mesum yang diduga dilakukan oknum pelajar kembali menggemparkan wilayah Lombok Timur. Peristiwa itu diduga dilakukan di salah satu lapak kosong yang ada di Pantai Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur.
Dilansir dari Antara, aksi mesum yang berdurasi 1,40 detik tersebut memperlihatkan sepasang sejoli sedang bermesraan layaknya suami dan istri.
Identitas pelaku di dalam video maupun pihak yang menyebarkan video tersebut belum diketahui identitasnya.
Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan terkait kasus beredarnya video adegan panas yang diduga dilakukan dua oknum pelajar tersebut.
"Belum ada laporan yang diterima terkait beredarnya kasus video porno tersebut," ucapnya.
Untuk menghindari terjadi kembali kasus mesum di beberapa lapak yang ada di Pantai
Labuhan Haji, Lombok Timur, aparat gabungan dari kepolisian, kecamatan, Satpol PP dan aparat desa, Kamis (31/3) membongkar beberapa lapak.
"Untuk menghindari terulangnya kembali kasus video mesum yang lagi viral, dilakukan oleh oknum pelajar, beberapa lapak yang dinilai berpotensi dijadikan lokasi mesum, kita bongkar," ungkap Kasi Trantib Kecamatan Labuhan Haji Ziat Wijaya.
Menurut Ziat, sejak viralnya video mesum pelajar dengan dugaan lokasinya di salah satu lapak yang ada di kawasan Pantai Labuhan Haji, pihaknya langsung menyisir, lokasi yang diduga dijadikan tempat mesum tersebut.
"Setelah kami menyisir, ternyata kami temukan ada beberapa lapak, yang mirip dengan yang ada di video itu," katanya.
Dengan kesepakatan bersama, lapak tersebut bersama pemiliknya langsung membongkar lapak tersebut, terutama penutupnya.
Pihaknya bersama pemilik lapak akhirnya membongkar lapak tersebut. Sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Lapak yang ada sekarang tidak boleh ditutup, semua terbuka untuk menghindari terulang kembali kasus video mesum tersebut," katanya.
Tak dipungkiri, ucap Ziat, wisata pantai Labuhan Haji selama ini tiap hari tak pernah sepi dari pengunjung. Dia menduga aksi mesum itu dilakukan saat pengunjung sudah pulang.
"Untuk menghindari terulangnya kembali kasus video mesum di lapak tersebut, pemerintah kecamatan bersama desa akan lakukan pengawasan lebih ketat lagi," tegasnya.