Kemenag Harap Seluruh Madrasah di Lotim Gunakan Kurikulum Merdeka

Rutin gelar bimbingan teknis tingkatkan kompetensi 

Lombok Timur, IDN Times - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Timur (Lotim) menargetkan di tahun 2024 mendatang, seluruh madrasah yang ada, telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka ini merupakan kurikulum yang digagas oleh Menteri Pendidikan RI Nadiem Anwar Makarim sejak tahun 2022 lalu, dengan konsep bagaimana memberikan ruang berinovasi kepada guru secara mandiri, dengan memberikan kesempatan pada anak didik belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.

Dalam upaya persiapan penerapan Kurikulum Merdeka ini, Kemenag Lotim rutin menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada Kepala Madrasah dan Guru. Dengan harapan bisa diterapkan secara maksimal, dan berdampak meningkatnya kualitas pendidikan Madrasah.

1. 100 persen diterapkan pada 2024

Kemenag Harap Seluruh Madrasah di Lotim Gunakan Kurikulum MerdekaPenulis

Kepala Kantor Kementerian Agama Lotim H. Sirojudin mengatakan, pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini merupakan Putusan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian RI, yang mengharuskan seluruh Madrasah menerapkan kurikulum Merdeka Belajar. Seperti halnya pada sekolah umum di bawah naungan Kementerian Pendidikan.

Dalam putusan itu, seluruh Madrasah sudah harus menerapkan Kurikulum Merdeka.
"Saat ini penerapannya sudah ada sebagian Madrasah, dan diharapkan semua madrasah memulai tetapi efektifnya diterapkan di 2024," ujarnya seusai membuka Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Wilayah IV Kecamatan Suralaga, Senin (20/2/23).

Baca Juga: Proyek SPAM Segera Dimulai, Fokus Tangani Wilayah Selatan Lotim

2. Tak perlu pesimistis

Kemenag Harap Seluruh Madrasah di Lotim Gunakan Kurikulum MerdekaPenulis

Terkait penerapan Kurikulum Merdeka ini, Sirojudin meminta Kepala Madrasah dan Guru tidak pesimistis, karena alasan sering gonta-ganti Kurikulum. Menurutnya, Kurikulum Merdeka merupakan kelanjutan dari kurikulum sebelumnya, di mana dari kurikulum yang bersifat Administratif Charter menjadi Learning charter.

"Dengan kurikulum merdeka bukan berarti guru semakin merdeka dan bebas dalam belajar, Namun dengan memakai kurikulum merdeka guru dituntut untuk lebih siap dalam mengajar," jelasnya.

Dalam Kurikulum Merdeka ini, guru diharuskan menyiapkan bahan-bahan ajar dengan persiapan yang matang sebelum mengajar. Guru harus memetakan dan mengklasifikasi siswa karena tidak semua anak memiliki kemampuan sama.

Dari hasil assessment tersebut, guru kemudian memberikan perlakuan, anak yang awalnya kurang mampu setelah diberikan perlakuan tersebut anak akan menjadi lebih baik dari sebelumnya, bahkan bisa jadi melebihi dari anak yang lain.

"Dengan kurikulum merdeka akan Memberikan ruang kepada guru, dan kurikulum ini akan sukses bilamana guru mampu melaksanakannya dengan baik," paparnya.

3. Madrasah Diharapkan Bisa Menaikkan IPM Lotim

Kemenag Harap Seluruh Madrasah di Lotim Gunakan Kurikulum MerdekaPenulis

Sirojudin mengatakan melalui penerapan Kurikulum Merdeka ini, Madrasah bisa berperan meningkatkan IPM Pendidikan di Lotim yang saat ini berada di rangking 7 dari 10 Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat.

"Ini merupakan tantangan yang besar dan harus diperbaiki kedepannya, kita akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Madrasah," pungkasnya.

Baca Juga: Meski Sudah Meninggal, Calon Kades di Lotim Tetap Bisa Dipilih Warga

Ruhaili Photo Community Writer Ruhaili

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya