DPRD Lotim Sarankan BUMD PT Energi Selaparang Dikelola Pihak Ketiga

PT Energi Selaparang tidak lagi produksi air kemasan

Lombok Timur, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur menyarankan agar pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Energi Selaparang dilakukan oleh pihak ketiga saja. Tujuannya agar perusahaan daerah itu tidak bangkrut.

Wakil Ketua DPRD Lombok Timur H Daeng Paelori menyampaikan prospek PT Energi Selaparang khususnya dengan usahanya yang bergerak di bidang Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek Asel tersebut sudah bagus di Lombok Timur. Hal itu terlihat dari banyaknya air kemasan yang beredar di Lombok Timur, sehingga kedepannya produk Asel ini bisa menguasai pasar Lombok Timur.

"Kita lihat sekarang banyak sekali produk-produk air minum kemasan yang sudah masuk di Lombok Timur. Kami berharap Asel ini juga akan bisa menguasai pasar Lombok Timur ini," ujarnya belum lama ini.

1. Seharusnya Asel bisa menguasai pasar Lombok Timur

DPRD Lotim Sarankan BUMD PT Energi Selaparang Dikelola Pihak KetigaRuangan produksi PT Energi Selaparang (Dokumen pribadi/Supardi)

Daeng mengatakan dengan dengan adanya intruksi Bupati Lombok Timur untuk masing-masing instansi di Lombok Timur menggunakan produk Asel, hal ini menjadi keuntungan besar bagi pihak perusahaan untuk bisa menguasai pasar Lombok Timur.

Dengan potensi pasar yang bagus ditambah dengan bahan baku berupa air yang tetap ada, menurutnya seharusnya perusahaan ini tetap untung setiap tahunnya dan tidak ada alasan untuk menutup perusahaan ini .

"Tapi malah selama ini PT Energi Selaparang ini terus merugi, kalau sudah merumahkan karyawan berarti itu tandanya mau bangkrut," sebutnya.

Baca Juga: Stok Hewan Kurban di NTB Sebanyak 19.731 Ekor

2. Manajemen dan direksi dianggap tak punya kompetensi

DPRD Lotim Sarankan BUMD PT Energi Selaparang Dikelola Pihak KetigaPT. Energi Selaparang (Dokumen pribadi/Supardi)

Manejemen dan direksi PT Energi Selaparang juga dinilai tidak memiliki naluri bisnis yang kuat dan tidak memiliki kompetensi di dalam menjalankan perusahaan ini. Sebab penempatan direksi juga dinilai tidak berdasarkan kompetensi yang dimiliki, namun penempatan lebih kepada faktor lain sehingga mengakibatkan perusahaan tidak produktif.

Selain itu, ia melihat PT Energi Selaparang juga tidak efisien, sehingga menyebabkan perusahaan terus merugi. Dalam keadaan anggaran yang sulit saat ini, DPRD tidak mungkin akan memberikan tambahan modal lagi untuk PD Energi Selaparang. Sebab selama ini sudah banyak anggaran yang telah digelontorkan.

"Selama ini sudah banyak anggaran yang telah digelontorkan namun perusahaan tetap saja rugi. Untuk mempertahankan aset yang ada dan mempertahankan pekerja jangan sampai dirumahkan kami sarankan agar perusahaan tersebut segera dipihakketigakan saja. Kita khawatir jika ini tidak segera ditanggulangi dengan cepat, maka akan menambah beban berat bagi daerah," imbuhnya.

Dia melihat seharusnya badan pengawas dan pemda betul-betul memantau kondisi PT Energi Selaparang guna melihat penyebab-penyebab meruginya dan mengapa perusahaan milik daerah ini tidak eksis.

"Jadi jangan sampai seperti saat ini bahwa perusahaan dibawa keluar ke publik dalam keadaan carut-marut seperti saat ini, seharusnya sebelumnya dipantau dulu apa penyebab rugi dan tidak eksis kemudian berikan solusi, sekarang kasihan 20 karyawan yang dirumahkan,"pungkasnya.

3. PT Energi Selaparang hentikan produksi Air Kemasan

DPRD Lotim Sarankan BUMD PT Energi Selaparang Dikelola Pihak KetigaRuangan produksi PT Energi Selaparang (Dokumen pribadi/Supardi)

Sementara itu, Direktur PT Energi Selaparang Sukirman belum lama ini mengatakan puluhan karyawan bagian operasional sejak beberapa bulan lalu terpaksa dirumahkan. Hal itu dikarenakan PT Energi Selaparang untuk sementara menghentikan produksi air kemasan, ditambah lagi dengan keadaan keuangan yang tidak sehat.

"Kalau kita paksakan mereka masuk bekerja, tidak ada yang kita pakai untuk menggaji mereka. Kalau sudah normal,  kita  akan  minta mereka untuk kembali bekerja, kami juga sudah sampaikan keadaan perusahaan kepada semua karyawan," terang dia. 

Diakuinya, usaha air kemasan sejauh ini belum bisa memberikan keuntungan, bahkan usaha ini selalu merugi. Sehingga penghasilan yang didapatkan tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Bahkan, untuk menggaji karyawan saja terkadang harus menggunakan  keuntungan dari usaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Nelayan (SPBN). 

Saat ini pihaknya sedang fokus untuk memulihkan kondisi keuangan perusahaan dan sementara ini PT Energi Selaparang akan fokus untuk mengembangkan usaha SPBN. Sebab keuntungan dari usaha SPBN  ini disebut menjadi andalan untuk menggaji para karyawan termasuk untuk membayar utang di masa lalu.

"Kita akan berupaya untuk menyehatkan keuangan perusahaan dulu dengan fokus di SPBN," tutupnya.

Baca Juga: 12 Potret Terbaru Wisata Sembalun Lombok Timur yang Mengagumkan

supardi ardi Photo Community Writer supardi ardi

Saya suka menulis dan jalan-jalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya