Lombok Tengah, IDN Times – Menonton event MotoGP di Sirkuit Mandalika tidak hanya bisa di depan layar televisi dan tribun penonton di dalam Sirkuit Mandalika saja. Warga lokal memanfaatkan lahan kuburan yang ada di Bukit Batuliti sebagai tribun gratis.
Bukit ini terletak di depan Sirkuit Mandalika. Banyak warga yang memilih nonton seri bebas MotoGP di atas kuburan ini. Bukan itu saja, ada juga warga yang menonton sambil membuka lapak untuk berjualan.
Saitin (39) sengaja membuka lapak di atas Kuburan Bukit Butuliti Dusun Rangkap Dua Desa Kuta Mandalika. Dia kebanjiran pembeli saat event MotoGP di Sirkuit Mandalika, Jumat (18/3/2022) meski membuka lapak di atas kuburan.
Dia bersama kelima anak dan suaminya rela membawa barang dagangan ke atas Bukit Batuliti dengan hanya bermodal Rp200 ribu saja. Warga asal dusun pun kecipratan rejeki selama event MotoGP.
“Setengah hari kami sudah dapat untung Rp70 ribu, kemarin cuma buka dari jam 3 sore,” ujar Saitin, Jumat sore.
Menurut Saitin, dagangannya banyak laku ketika penonton dari berbagai kalangan lebih memilih duduk santai di atas kuburan Bukit Butuliti.
“Alasannya sederhana, daripada beli tiket, warga lebih baik beli beras. Kan bisa nonton di atas kuburan juga,” ungkapnya.
Saitin mengucap rasa syukur karena dengan adanya event MotoGP di Sirkuit Mandalika, usaha lapaknya kian laris. Dia juga mengaku, pihak petugas keamanan hanya meminta tidak melakukan hal negatif saat menonton MotoGP di Bukit Batuliti.
“Ini kan tanah masyarakat jadi kita tidak bisa larang,” ujar Ahmad, salah satu anggota Brigadir Mobile yang bertugas di Bukit Batuliti.
Fahril (41) warga asal Kabupaten Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara mengaku senang menonton event free season MotoGP di atas kuburan Bukit Batuliti tepat di depan Sirkuit Mandalika.
Padahal Fahril telah memesan tiket MotoGP di tribun Standard Grandstand untuk rece pamunggkas tanggal 20 Maret 2022 nanti tepat di Zona C.
“Tadi saya lihat ada yang ramai-ramai nonton di atas bukit. Makanya ikut nonton di atas kuburan,” ujar Fahril.
Dia pun jauh-jauh datang dari Kendari hanya sekadar untuk menonton Marc Marquez CS berlaga di Indonesia, tepatnya di Lintasan yang memiliki 17 tikungan itu.