Ratusan Perempuan di Lombok Timur Menderita Kanker Payudara

Penyebab: penderita abai melakukan pemeriksaan dini

Lombok Timur, IDN Times - Kasus kanker payudara dan serviks di Lombok Timur (Lotim) beberapa waktu terakhir terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lotim, untuk kanker payudara tercatat pada tahun 2021 ada 93 kasus. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2022 menjadi 153 kasus. Sementara pada Januari hingga Juli 2023 sudah ditemukan 57 kasus positif kanker.

Sementara itu, untuk kanker leher rahim (kanker serviks) tahun 2021 ada 17 kasus, tahun berikutnya menurun menjadi 9 kasus, dan pada periode Januari- Juli 2023 sudah tercatat 9 kasus.

1. Pentingnya pemeriksaan dini

Ratusan Perempuan di Lombok Timur Menderita Kanker PayudaraKepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, DR. Fathurrohman (Dok. Pribadi/Ruhaili)

Kepala Dinas Kesehatan Lotim, Dr Fathurrahman mengatakan, secara teori ada banyak faktor penyebab terjadinya kanker payudara dan serviks. Salah satunya faktor kebersihan,  makanan dan lingkungan. Tetapi tingginya angka kasus kanker di Lotim karena terlambat dideteksi.

Diakui Fathurrohman, rata-rata penderita kanker ini tidak termonitor, disebabkan karena sebagian besar penderita kanker abai melakukan pemeriksaan dini setelah ada gejala. Sehingga saat datang melakukan pemeriksaan, sudah dalam status stadium lanjut.

"Gejala kadang tidak rasakan, baik oleh penderita maupun nakes, makanya diabaikan dan tidak termonitor," jelasnya.

Baca Juga: Korupsi Alsintan, Eks Kadis Pertanian Lotim Dituntut 7,5 Tahun Penjara

2. Telah periksa puluhan ribu pasien

Ratusan Perempuan di Lombok Timur Menderita Kanker Payudaracentrodeayudaesp.es

Lanjut Fathurahman, pihaknya melalui Puskesmas telah melaksanakan kegiatan pemeriksaan kanker leher rahim dan kanker payudara. Berdasarkan data hasil pemeriksaan, pada periode Januari hingga Juli 2023, tercatat dari pemeriksaan kanker leher rahim sebanyak 61.351, ditemukan 9 kasus positif. Sedangkan pemeriksaan kanker payudara dari 65.36, ditemukan 57 positif kanker payudara.

Tingginya angka kasus ini, karena sebagian masyarakat abai karena malu melakukan pemeriksaan. Karena itu, untuk mencegah semakin meningkatnya kasus ini, pihaknya telah rutin melakukan penyuluhan baik itu kepada Nakes maupun kader, untuk menambah pengetahuan upaya deteksi dini.

"Masyarakat jangan malu untuk melakukan pemeriksaan, kalo ada kegiatan screening penyakit atau kegiatan supaya ikut. Penyakit ini jangan diremehkan, begitu merasakan gejala segera berobat ke faskes sehingga bisa dideteksi, jangan sudah stadium lanjut baru terdeteksi," ungkapnya.

3. Manfaatkan posyandu keluarga tekan kasus kanker

Ratusan Perempuan di Lombok Timur Menderita Kanker PayudaraBupati Lombok Timur Sukiman Azmy (dok. Bidang Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lotim)

Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy mengatakan tingginya angka kasus kanker ini membutuhkan sosialisasi pentingnya pola hidup sehat. Hal itu diharapkan dapat disebarkan oleh tenaga kesehatan dalam setiap interaksi dengan masyarakat, termasuk melalui posyandu keluarga yang sudah ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

"Kepada para tenaga kesehatan untuk melakukan deteksi dini serta mendorong masyarakat melakukan pemeriksaan ke faskes yang tersedia," imbuh orang nomor satu di Gumi Selaparang ini.

Dengan diketahui lebih awal, diharapkan tingkat keparahan penyakit tersebut dapat ditekan atau dikendalikan. Karena saat ini umumnya kasus kanker lebih banyak terdeteksi setelah memasuki stadium lanjut.

Baca Juga: Kejari Lombok Timur Tangani Dugaan Korupsi Dana Simpan Pinjam di Suela

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya