14 Hektare Lahan Hutan Sekaroh di Lombok Timur Hangus Terbakar

Penyebab kebakaran masih diselidiki

Lombok Timur, IDN Times - 14 hektare kawasan hutan lindung IUPJL RTK 15 Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur terbakar sejak Rabu (7/9/2022) malam. Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan aparat keamanan.

Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman membenarkan pihaknya telah menerima laporan kebakaran di wilayah kawasan hutan lindung Sekaroh atau di kawasan PT ESL.

"Api sudah bisa dipadamkan tapi penyebab kebakaran masih lidik," tandasnya seperti dilansir dari Antara pada Jumat (9/9/2022).

1. Warga lapor petugas pemadam

14 Hektare Lahan Hutan Sekaroh di Lombok Timur Hangus TerbakarIlustrasi Penanganan Kebakaran oleh Pemadam Kebakaran. (IDN Times/Persiana Galih)

Informasi yang dihimpun, kasus kebakaran kawasan hutan lindung Sekaroh pertama kali dilhat warga sekitar, dan langsung melaporkan ke aparat petugas kehutanan maupun Polisi.
Petugas yang mendapat laporan langsung menuju TKP dan memadamkan api bersama warga sekitar.

Dua mobil pemadaman kebakaran diturunkan untuk melakukan pemadaman. Proses pemadaman api dibantu oleh warga.

2. Api merembet ke semak-semak

14 Hektare Lahan Hutan Sekaroh di Lombok Timur Hangus TerbakarIlustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Dalam kasus kebakaran ini, api terus menjalar membakar semak-semak maupun rumput ilalang kering yang mudah terbakar, disertai tiupan angin kencang.

Dengan bantuan mobil pemadam, kurang lebih tiga jam api dapat dipadamkan. Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa namun beberapa kayu berkelaspun tak luput menjadi korban keganasan api tersebut.

Baca Juga: YouTuber Bakar Buku Tafsir Al-Quran Viral di Lombok, Pelaku Ditangkap!

3. BMKG ingatkan ancaman kebakaran

14 Hektare Lahan Hutan Sekaroh di Lombok Timur Hangus TerbakarWarga berjalan di perladangan berlatarbelakang kebakaran hutan gunung Sumbing di Banaran, Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019). Kebakaran hutan gunung Sumbing terjadi sejak Minggu (22/9/2019) di wilayah RPH Kemloko. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/ama. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Nusa Tenggara Barat sudah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak puncak musim kemarau yang dapat menyebabkan bencana kekeringan dan kebakaran hutan di wilayah provinsi itu.

"Memasuki periode puncak musim kemarau tahun 2022, masyarakat perlu mewaspadai terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Nindya Kirana belum lama ini.

4. Wilayah yang terancam kekeringan

14 Hektare Lahan Hutan Sekaroh di Lombok Timur Hangus TerbakarIlustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

BMKG juga menyatakan, bencana kekeringan Meteorologis yang kerap melanda NTB di musim kemarau terpantau mulai terjadi di sebagian wilayah NTB. Peringatan dini kekeringan Meteorologis pada level siaga terdapat di Kecamatan Wawo, Bolo, Soromandi (Kabupaten Bima), Kecamatan Pringgabanya, Sambelia, Sakra Barat dan Swela (Kabupaten Lombok Timur), Kecamatan Buer, Labuhan Pandan dan Lape (Kabupaten Sumbawa), Kecamatan Maluk (Kabupaten Sumbawa Barat), serta Kecamatan Huu dan Kilo (Kabupaten Dompu).

Sementara itu pada level waspada terdapat di Kecamatan Dompu, Kempo, Manggalewa, Pajo dan Woja (Kabupaten Dompu), Kecamatan Bolo, Lambitu, Lambu, Madapangga dan Palibelo (Kabupaten Bima), Kecamatan Raba dan Rasanae Timur (Kota Bima), Kecamatan Gerung dan Lembar (Kabupaten Lombok Barat), Kecamatan Janapria, Jonggat, Praya Barat Daya, Praya Tengah dan Pujut (Kabupaten Lombok Tengah), Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Masbagik, Montong Gading, Sikur dan Sukamulia (Kabupaten Lombok Timur), serta Kecamatan Batulanteh, Empang, Labangka, Lenangguar dan Moyo Utara (Kabupaten Sumbawa).

"Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Juli 2022 seluruhnya masuk dalam kategori rendah (<10 mm/das). Sifat hujan pada dasarian III Juli 2022 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal (BN)," katany

5. Prediksi cuaca

14 Hektare Lahan Hutan Sekaroh di Lombok Timur Hangus TerbakarIlustrasi cuaca panas (pixabay.com)

Ia mengatakan, update kondisi dinamika atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Lemah (indeks ENSO : -0.66). BMKG memprakirakan ENSO Netral akan berlangsung pada Desember-Januari-Februari 2023. Indeks IOD bulan pada pertengahan Juli 2022 menunjukkan kondisi IOD Negatif dan BMKG memprakirakan kondisi IOD akan cenderung Negatif hingga Desember 2022.

"Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran terutama di wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB," katanya.

Angin Timuran diprakirakan akan tetap aktif hingga Oktober 2022. Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia dan diprakirakan tetap tidak aktif hingga akhir Juli 2022. Terdapat potensi pembentukan awan (OLR) di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator sekitar NTB hingga pertengahan dasarian I Agustus 2022.

"Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori hangat yang diprakirakan akan tetap hangat hingga November 2022," katanya.

Baca Juga: Diduga Korupsi Dana Kapitasi, Eks Kepala Puskesmas Babakan Ditahan

Yerin Shin Photo Community Writer Yerin Shin

Keep happy & healthy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya