Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri KKP Wahyu Trenggono mengecek lokasi pembangunan shrimp estate di Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa, Jumat (18/3/2022) lalu. (Dok. Diskominfotiksandi Sumbawa)

Mataram, IDN Times - Proyek pembangunan kawasan budidaya udang atau Shrimp Estate senilai Rp2,25 triliun di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga saat ini belum ada tindaklanjutnya. Malah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memulai pembangunan budidaya udang terintegrasi senilai Rp7,5 triliun di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2024 mendatang.

Budidaya udang terintegrasi akan dibangun di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT. Lantas, apakah rencana pembangunan kawasan budidaya udang triliunan rupiah di Kabupaten Sumbawa, NTB dialihkan ke NTT?

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Muslim yang dikonfirmasi di Kantor Gubernur NTB, Senin (20/3/2023) mengatakan belum mengetahui informasi tersebut. "Di NTT kan memang ada targetnya. Termasuk di Bima, ada hasil berkunjung Pak Menteri di sana, cuma finalisasinya belum ada yang pasti. Masih pendalaman untuk syarat lokasi," kata Muslim.

1. Terkendala lahan dan masalah teknis

Ilustrasi Udang (Instagram.com/edhy.prabowo)

Muslim menjelaskan pembangunan proyek shrimp estate di NTB masih ada peluang. Tetapi untuk di Kabupaten Sumbawa memang masih terkendala masalah kesiapan lahan dan teknis.

Menteri KKP sendiri sudah turun meninjau lokasi pengembangan shrimp estate di Kabupaten Sumbawa pada 2022. Tetapi, hingga saat ini belum ada tindaklanjut dari pertemuan yang sudah dilakukan mengenai kejelasan pembangunan proyek shrimp estate di Kabupaten Sumbawa.

2. Pihak swasta banyak kembangkan budidaya udang di NTB

Editorial Team

Tonton lebih seru di