Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto massa FPR Donggo-Soromandi saat blokade jalan (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Permohonan penangguhan penahanan 15 demonstran yang ditahan di Markas Polres Bima dipastikan gagal karena ditolak. Ini diketahui setelah Camat Donggo dan Soromandi beserta sejumlah Kepala Desa dikabarkan kembali ke Bima usai gagal audiensi permintaan penangguhan dengan Kapolda NTB. Rencananya, warga akan demo akbar atau besar-besaran untuk menuntut hal yang sama.

Sebelumnya, pemerintah dua Kecamatan ini sempat minta penangguhan penahanan mahasiswa yang tergabung dalam FPR Donggo-Soromandi ini ke Kapolres Bima AKBP Hariyanto. Hanya saja permintaan itu tidak mendapatkan respon seperti yang diharapkan,  karena kasus tersebut disebut sudah jadi atensi Polda NTB.

1. Tak bertemu Kapolda NTB

Foto Camat Donggo dan Soromandi bersama sejumlah kepala desa di Markas Polda NTB (Dok/Istimewa)

Koordinator lapangan FPR Donggo-Soromandi, Firdaus yang dikonfirmasi soal gagalnya  penangguhan penahanan 15 demonstran membenarkan hal tersebut. Dua camat dan jajarannya sudah berupaya mendatangi Kapolda NTB, hanya saja gagal bertemu dengan Kapolda.

"Gagal ketemu untuk minta penangguhan penahanan ke Kapolda NTB. Mereka hanya sempat audiensi dengan Wakil Direktur Kriminal Umum Polda, gak ada hasilnya juga," kata Firdaus pada IDN Times dikonfirmasi, Senin (12/6/2023).

2. Penangguhan diminta agar demonstran bisa ikuti UAS

Editorial Team

Tonton lebih seru di