Bima, IDN Times - Tindak pidana kekerasan seksual nampak masif beredar di sejumlah pemberitaan media massa. Bahkan mirisnya korban mendapat tindakan asusila itu dari orang terdekat, baik ayah kandung ataupun teman dekat. Dampak jangka panjangnya adalah korban trauma berat hingga enggan dan tidak percaya diri untuk pergi ke sekolah atau keluar rumah.
Di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) misalnya, akhir tahun 2021 lalu salah seorang anak jadi korban pemerkosaan bergilir oleh lima orang pelaku. Satu di antaranya adalah teman dekat korban.
Meski kasus tersebut sudah 1,4 tahun berlalu, namun rasa trauma dan takut terus mengiringi hari-hari korban dan keluarganya. Korban juga mendapatkan cibiran dan perundungan setelah peristiwa pemerkosaan itu terjadi. Bukan itu saja, sejak kejadian itu, korban dan ibunya sakit-sakitan.