Wisata Pantai Senggigi Dipenuhi Sampah Plastik 

Wisatawan asing keluhkan sampah plastik di Pantai Senggigi

Lombok Barat, IDN Times - Destinasi wisata di Pantai Senggigi di Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tujuan favorit wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan domestik. Namun keindahannya kini tercoreng dengan sampah plastik di pinggiran pantai wisata ini. 

Kawasan pantai yang berada di depan Hotel Merumata ini penuh dengan sampah plastik. Kondisi ini dikeluhkan wisatawan asing yang berkunjung di daerah tersebut.

Petugas parkir di Pantai Senggigi Riswan menyebutkan, sampah-sampah plastik ini menumpuk di pinggiran pantai di saat musim pasang tiba. Ombak yang membawa sampah kiriman ini menumpuk di Pantai Senggigi. 

"Sampah kiriman yang banyak. Sampahnya naik lagi ketika air pasang. Banyak sekali sampah plastik di sini," kata Riswan di sela-sela kegiatan clean up para jurnalis NTB dan mahasiswa di Pantai Senggigi, Sabtu (30/9/2023).

1. Tidak ada petugas khusus kebersihan

Wisata Pantai Senggigi Dipenuhi Sampah Plastik Petugas parkir di Pantai Senggigi Lombok Barat Riswan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Riswan mengatakan, pemerintah daerah tidak menempatkan petugas kebersihan yang khusus bertugas di lokasi Pantai Senggigi. Padahal lokasinya strategis menjadi pilihan wisatawan mancanegara maupun domestik. 

Petugas parkir setempat yang akhirnya berinisiatif membersihkan sampah plastik yang datang. 

"Wisatawan mengeluhkan banyaknya sampah plastik. Tapi kalau bagian lain tak ada keluhannya. Mereka hanya mengeluhkan banyaknya sampah plastik," tutur Riswan.

Sebagai destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan, seharusnya Pemda setempat memperhatikan masalah kebersihan di destinasi wisata Pantai Senggigi. Ia melihat, Pemda setempat hanya memperhatikan kebersihan di dekat Pelabuhan Senggigi.

"Kita berharap Pemda supaya memperhatikan kebersihan. Harus ada petugas khusus yang menangani sampah ini. Dulu ada yang mau tapi gajinya sedikit, sekitar Rp600 ribu per bulan sementara sampah kiriman banyak sekali," terangnya.

Di lokasi tersebut, lanjut Riswan, sebenarnya sudah ada tong sampah. Tetapi setelah sampah terkumpul, tidak ada yang mengangkutnya ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Baca Juga: 491 Ha Kekeringan, Ditjen PSP Kementan Turunkan Tim ke Lombok Barat

2. Wisatawan asing keluhkan sampah plastik di Pantai Senggigi

Wisata Pantai Senggigi Dipenuhi Sampah Plastik Wisatawan asing di Pantai Senggigi Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wisatawan asal Belanda Brigita mengeluhkan maraknya sampah plastik di Pantai Senggigi. Sampah ini banyak ditemui di pinggir dan perairan pantai. 

Ia pun mengurungkan niatannya berenang di Pantai Senggigi.

Menurut Brigita, sampah plastik seperti yang ada di Pantai Senggigi juga ditemukan di Jawa dan Bali. Ia melihat masyarakat begitu selesai makan, sampahnya langsung dibuang sembarangan. Untuk itu, ia berharap persoalan sampah plastik harus menjadi perhatian serius.

3. Keterbatasan sarpras penanganan sampah di Lombok Barat

Wisata Pantai Senggigi Dipenuhi Sampah Plastik Kegiatan Clean Up di Pantai Senggigi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB mencatat, jumlah sampah plastik setempat sebanyak 26-35 ton per hari. Jumlahnya sebanyak 10 hingga 12 persen persentase sampah NTB sebanyak 2.600 - 3.300 ton per hari.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas LHK NTB Firmansyah meminta, peran aktif masyarakat dan pengelola destinasi wisata setempat. Terutama mereka yang memperoleh keuntungan ekonomi dari keberadaan destinasi wisata dalam menjaga lingkungan setempat. 

Ia juga mendorong terbangunnya komunitas yang membantu pemerintah dalam penanganan sampah. Koordinasi dengan kabupaten/kota saat ini sudah jauh lebih maksimal dibandingkan beberapa tahun lalu terkait dengan penanganan sampah. Persoalannya adalah minimnya sarana dan prasarana pengangkutan sampah.

"Perbandingan antara sarana prasarana dengan cakupan pelayanan masih di bawah 50 persen di Lombok Barat. Artinya masih ada spot-spot atau daerah yang tidak terlayani dan terjangkau di Lombok Barat," terangnya.

Baca Juga: Kapal Cepat Layani Rute Senggigi-Padangbai dengan Waktu 1,5 Jam

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya