Waspada! Potensi Hujan Sangat Lebat dan Angin Kencang Melanda NTB  

Tinggi gelombang mencapai 6 meter di selatan NTB

Lombok Tengah, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh wilayah Indonesia termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB) berpotensi dilanda hujan sangat lebat selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Cucu Kusmayancu, Kamis (22/12/2022) menjelaskan peningkatan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru 2023 diakibatkan sejumlah dinamika atmosfer. Di antaranya, peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.

1. Daerah yang berpotensi dilanda hujan lebat disertai angin kencang

Waspada! Potensi Hujan Sangat Lebat dan Angin Kencang Melanda NTB  Ilustrasi mobil tertimpa pohon tumbang. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Cucu menjelaskan meningkatnya intensitas seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

Dinamika atmosfer lainnya yaitu adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif. Hal ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok memprakirakan potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk periode 25 Desember 2022 – 1 Januari 2023. Berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima, dan Dompu.

Sementara untuk periode 22 – 24 Desember 2022, juga perlu diwaspadai adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sebagian wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima, dan Dompu.

Baca Juga: Polda NTB Terjunkan 1.455 Personel Amankan Natal dan Tahun Baru

2. Tinggi gelombang laut mencapai 6 meter di selatan NTB

Waspada! Potensi Hujan Sangat Lebat dan Angin Kencang Melanda NTB  Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Selain adanya potensi hujan sangat lebat yang melanda NTB, Cucu mengatakan tinggi gelombang laut di Samudera Hindia selatan NTB dapat mencapai 4 - 6 meter. Dikatakan, potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada tanggal 22 - 28 Desember 2022, kategori tinggi atau w,5 - 4 meter di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, dan Selat Sape bagian Selatan.

Sementara itu, tinggi gelombang kategori sangat tinggi di Samudera Hindia selatan NTB. "Tinggi gelombang 4 - 6 meter terjadi di Samudra Hindia selatan NTB," kata Cucu.

3. Perlu dilakukan pemangkasan pohon

Waspada! Potensi Hujan Sangat Lebat dan Angin Kencang Melanda NTB  Ilustrasi pohon merbau. (instagram.com/ yayasanhijaumalaysia)

Melihat kondisi tersebut, kata Cucu, pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan. Antara lain, memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. Kemudian, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

Pihak terkait juga diminta melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh. Serta menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang. Selain itu, menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan atau pengurangan risiko bencana hidrometeorologi.

"Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi," tandasnya.

Baca Juga: Diresmikan November, Kapal Cepat Bali - Mandalika Berhenti Beroperasi

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya