Tol Laut Sukses, Penyeberangan Rute Lombok - Bali Jadi Korban 

Penyeberangan rute pendek Lombok - Bali terdampak hebat

Mataram, IDN Times - Program andalan tol laut Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang diluncurkan pada 20 Oktober 2014, dinilai sukses di Nusa Tenggara Barat (NTB). Setiap hari, ada 500 - 600 kendaraan logistik dan pribadi yang memanfaatkan fasilitas tol laut dari beberapa pelabuhan di Jawa Timur langsung ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB.

Namun di balik suksesnya program tol laut di NTB, penyeberangan rute jarak pendek dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat - Pelabuhan Padangbai, Bali menjadi korban. Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Cabang Lembar, menyebutkan ada penurunan sekitar 45 persen kendaraan logistik lewat penyeberangan Lembar - Padangbai akibat program tol laut.

1. Arus logistik sudah tidak ada masalah di NTB

Tol Laut Sukses, Penyeberangan Rute Lombok - Bali Jadi Korban Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 4. (dok. Kemenhub)

General Manager PT Pelindo Cabang Lembar Baharuddin mengatakan NTB termasuk sukses melaksanakan program tol laut. Melalui program tol laut, arus logistik dari Pulau Jawa ke Lombok semakin meningkat.

"Setiap hari rata-rata 500 - 600 unit kendaraan naik turun lewat program tol laut ini," kata Baharuddin dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Sabtu (17/9/2022).

Dari 500 - 600 unit kendaraan yang memanfaatkan tol laut, sekitar 70 persen merupakan kendaraan logistik. Sisanya merupakan kendaraan pribadi dan komunitas. Dengan adanya tol laut yang melayani beberapa pelabuhan di Jawa Timur menuju Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Gili Mas di Lombok Barat, kenaikan penumpang mencapai 300 persen.

Berdasarkan data sampai Agustus lalu, sebut Baharuddin, jumlah penumpang yang memanfaatkan tol laut di atas 100 ribu orang. Karena tol laut dinilai sukses, maka pihaknya akan menjadikan Pelabuhan Lembar dan Gili Mas sebagai hub tol laut ke Indonesia bagian timur seperti ke NTT.

"Karena Bali dan Nusa Tenggara itu daerah kepulauan. Sekarang sudah merambah sampai Sumba NTT. Jadi barang industri dari Bali dan Jawa dibawa ke Lembar. Kemudian dari Lembar diangkut ke Indonesia Timur terutama Sumba. Itu akan kita sentuh secara utuh. Sehingga akan mengurangi biaya perawatan jalan," ucapnya.

Baharuddin menyebutkan saat ini ada 8 kapal yang melayani program tol laut di NTB. Dengan rute Lombok - Surabaya, Lombok - Banyuwangi dan Lombok - Ketapang Jawa Timur. Bahkan, ia mengatakan jumlah kapal yang akan melayani tol laut akan bertambah.

Meskipun terjadi peningkatan arus logistik melalui program tol laut dari Pulau Jawa ke Lombok, tetapi kata Baharuddin masih banyak kontainer yang kembali dalam keadaan kosong. Sehingga ini perlu menjadi perhatian Pemda agar muatan kontainer ketika balik ke Pulau Jawa juga terisi.

"Tapi intinya, sekarang tidak ada logistik yang terhambat dari Pulau Jawa," ungkapnya.

Baca Juga: 15 Kapal Pesiar Besar akan ke Lombok Tahun 2023 

2. Usaha penyeberangan rute pendek jadi korban

Tol Laut Sukses, Penyeberangan Rute Lombok - Bali Jadi Korban Ketua Gapasdap Cabang Lembar Denny F. Anggoro (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Gapasdap Cabang Lembar Denny F. Anggoro mengatakan ada sisi yang terkorbankan dengan adanya program tol laut yaitu usaha penyeberangan rute pendek seperti dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat - Padangbai, Bali. Gapasdap memandang program tol laut memang suatu kebutuhan untuk meningkatkan kemajuan ekonomi suatu daerah.

"Secara prinsip Gapasdap tentu mendukung adanya program tol laut. Tapi yang tak boleh dilupakan, rute-rute penyeberangan pendek harus tetap diperhatikan," kata Anggoro.
Anggoro mengungkapkan penyeberangan rute Lembar - Padangbai terdampak hebat. Dengan adanya tol laut, penyeberangan yang melayani rute Bali - Lombok dan sebaliknya terdampak.

"Yang tergerus demikian hebat itu kendaraan logistik. Truk besar, truk sedang sampai tronton itu yang dari Pulau Jawa menuju Lombok lebih memilih tol laut. Terakhir dievaluasi pada bulan Februari tergerus sampai 45 persen," ungkapnya.

Supaya penyeberangan rute-rute pendek dapat bertahan hidup, Gapasdap meminta dilakukan pembenahan akses ke pelabuhan Lembar. Karena dari dulu sejak rute Lembar - Padangbai dilayani sebanyak 16 kapal, akses ke pelabuhan belum ada peningkatan.

Kalau bisa akses ke pelabuhan dibenahi. Minimal ada jalan kembar supaya antara masuk dan keluar menjadi jalur terpisah. Kemudian perlu diperhatikan tentang ketertiban tentang pelabuhan. Harus ada zona steril, parkir, menunggu. Itu masih carut marut. Pemda kita minta ikut berperan," harapnya.

Dari sisi perizinan, Gapasdap pemerintah sebagai regulator untuk mengkaji sebelum keluarnya izin baru. Dengan kondisi seperti sekarang, idealnya jumlah kapal yang beroperasi di penyeberangan Lembar - Padangbai sebanyak 22 unit. Saat ini, ada 28 unit kapal yang beroperasi.

"Karena kita tahu di masa lalu perizinan diobral. Sehingga tercipta over supply atau kelebihan kapasitas terpasang. Akibatnya kalau supply and demand gak berimbang, muncul persaingan tidak sehat. Itu yang Gapasdap minta kepada pemerintah selaku regulator, untuk mengkaji sebelum terbitnya izin baru," ucapnya.

3. Demand tol laut bagus

Tol Laut Sukses, Penyeberangan Rute Lombok - Bali Jadi Korban Kepala Dishub NTB, Lalu Moh. Faozal (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB Lalu Moh. Faozal mengatakan secara keseluruhan demand tol laut di NTB cukup bagus dari Pulau Jawa ke Lombok. Tetapi pergerakan penumpang dari Lombok ke Pulau Jawa yang belum stabil.

"Makanya perlu sosialisasi. Industri kita mana yang ngisi, produk kita mana. Karena tol laut kita keluarnya (ke Pulau Jawa) gak penuh. Karena 40 persen disubsidi negara," kata Faozal

Selain tol laut dari Jawa Timur ke Lombok, Faozal mengatakan pihaknya sedang mengupayakan adanya rute pelayaran dari Surabaya - Pelabuhan Badas Sumbawa. Karena ini bukan rute tol laut yang disubsidi negara, pihaknya sedang membicarakannya dengan operator yang melayani Surabaya - Labuan Bajo NTT. Supaya rutenya Labuan Bajo - Badas - Surabaya.

Baca Juga: Infront Konfirmasi Dua Seri MXGP Indonesia di NTB Selama 5 Tahun 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya