Tanggapan BNPT soal Penangkapan Dua Terduga Teroris di Lombok Timur 

BNPT sebut kasus terorisme di NTB menurun

Mataram, IDN Times - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri meringkus dua terduga teroris di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) inisial IA (52) dan M (40) pada Kamis (19/10/2023). Terduga pelaku inisial IA ditangkap di Dusun Terara Selatan Desa Terara, sedangkan M ditangkap di Dusun Majelo Jenggik.

Dari penangkapan kedua terduga teroris tersebut, Tim Densus 88 mengamankan buku-buku, kitab, hardisk dan komputer. Penangkapan kedua terduga teroris tersebut berakhir sekitar pukul 12.00 WITA.

1. Tanggapan BNPT soal penangkapan 2 terduga teroris di Lombok Timur

Tanggapan BNPT soal Penangkapan Dua Terduga Teroris di Lombok Timur Ilustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bangbang Surono enggan membahas soal penangkapan terduga teror ini. Ia ditemui wartawan usai bertemu Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi.

Ia mengaku lebih banyak membicarakan upaya tentang pencegahan terorisme di NTB.

"Tadi tidak dibahas. Kami membahas lebih banyak bagaimana untuk pencegahan. Bukan untuk criminal justice system. Tapi kita lebih banyak bagaimana tidak banyak atau tidak berulang kejadian serupa," ucap Surono.

Baca Juga: Datangi KPU NTB, Relawan AMIN: Bukan Demo tapi Silaturahmi 

2. Tetap waspada dan tidak boleh lengah

Tanggapan BNPT soal Penangkapan Dua Terduga Teroris di Lombok Timur Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Surono mengungkapkan, kondisi NTB sejak 2018 sampai saat ini sudah jauh lebih baik. Sejak BNPT melakukan intervensi pada 2018, kasus terorisme jauh menurun.

"Dampaknya sangat dirasakan tidak hanya oleh pusat tapi juga masyarakat di sini, sudah sangat berbeda. Tetapi kita harus tetap waspada, tidak boleh lengah. Artinya, meskipun suasananya kondusif, jangan sampai lengah, terus muncul lagi," ujarnya mengingatkan.

3. Konsisten lakukan pencegahan

Tanggapan BNPT soal Penangkapan Dua Terduga Teroris di Lombok Timur Rapor Program Deradikalisasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia mengatakan BNPT bersama pemerintah daerah serta Kementerian/lembaga akan tetap konsisten melakukan pencegahan supaya masyarakat NTB tetap kondusif. Apalagi menjelang pemilu dan pilkada 2024, tidak menutup kemungkinan ada pihak yang memanfaatkan situasi.

"Tapi kami sudah bekerja untuk menetralisir. Artinya, jangan sampai mudah terpropaganda oleh isu yang tidak jelas, " katanya.

Surono mengungkapkan NTB sudah tidak lagi menjadi daerah merah kasus terorisme. Dibandingkan beberapa tahun lalu, kasusnya sudah jauh berkurang.

"NTB sudah sangat bagus, sudah tidak merah lagi tapi tetap kita harus waspada, " ucapnya.

Untuk mencegah masyarakat tidak terpapar paham radikalisme, pihaknya menciptakan program ketahanan masyarakat. Artinya, masyarakat diberikan ketahanan dalam menangkal paham radikalisme.

"Kami sedang merancang membentuk kawasan terpadu Nusantara. Lokasinya di Sumbawa untuk program pemberdayaan ekonomi dalam bentuk bertani jagung kemudian juga rumput laut. Itu juga kami diskusi mohon dukungan Pj Gubernur, beliau support untuk itu, " tuturnya.

Program pemberdayaan ekonomi bukan saja untuk mantan napi terorisme, keluarga dan jaringannya. Tetapi juga termasuk korban dan masyarakat sekitar. Supaya tidak ada yang hidup eksklusif tetapi menyatu dengan semua masyarakat.

Baca Juga: Menteri PPPA Tegas Larang Pacuan Kuda Joki Cilik di NTB

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya