Sepuluh Perempuan akan Ciptakan Perubahan di Pilkada NTB

Deretan nama-nama calon kepala daerah perempuan di NTB

Mataram, IDN Times - Sebanyak 35 pasangan bakal calon kepala daerah akan berkompetisi dalam Pilkada serentak di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2024. Dari jumlah tersebut, sepuluh pasangan terdiri dari perempuan, baik sebagai calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah.

Dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, terdapat pasangan Sitti Rohmi Djalilah - W. Musyafirin (Rohmi-Firin) dan Lalu Muhamad Iqbal - Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Selain itu, delapan perempuan mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati/Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, antara lain pasangan Nauvar Furqoni Farinduan - Khaeratun, Nurhidayah - Imam Kafali, Lalu Ahmad Zaini - Nurul Adha, dan Sumiatun - Ibnu Salim di Lombok Barat.

Pasangan lainnya adalah Amar Nurmansyah - Hanifah di Sumbawa Barat, Dewi Novianty - Talifudin di Sumbawa, M. Putera Feriyandi - Rostiati di Bima, serta Mohammad Rum - Mutmainnah di Kota Bima.

1. Mematahkan isu patriarki

Sepuluh Perempuan akan Ciptakan Perubahan di Pilkada NTBCalon Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Calon Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam kontestasi ini adalah langkah untuk mematahkan isu patriarki.

"Majunya saya di Pilkada NTB 2024 menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah," ungkap Rohmi, yang juga merupakan mantan Wakil Gubernur NTB.

Dia berharap kehadirannya dapat memberikan inspirasi bagi perempuan di NTB untuk berkontribusi lebih besar. Rohmi berkomitmen untuk memperjuangkan hak perempuan, anak, dan penyandang disabilitas jika diberikan amanah memimpin NTB.

Baca Juga: WNA dari Amerika Ditangkap karena Terlibat Peredaran Narkoba di NTB

2. Dukungan masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan

Sepuluh Perempuan akan Ciptakan Perubahan di Pilkada NTBTiga Cagub NTB, Sitti Rohmi Djalilah, Lalu Muhamad Iqbal dan Zulkieflimansyah. (Dok. IDN Times)

Wakil Ketua DPW Perindo NTB dan Juru Bicara Pasangan Rohmi-Firin, M. Samsul Qomar, menyampaikan bahwa hasil survei menunjukkan 88 persen masyarakat tidak terpengaruh oleh isu kepemimpinan perempuan.

"Ini membuktikan bahwa isu tersebut tidak menjadi masalah di Pilkada NTB," katanya saat wawancara di Mataram, Sabtu (21/9/2024).

Menurut Qomar, jika ada rival politik yang mengangkat isu tersebut, hal itu mencerminkan kepanikan mereka. "Kita fokus pada visi dan misi yang baik untuk masyarakat, tanpa terpengaruh isu negatif."

3. Perubahan budaya patriarki di NTB

Sepuluh Perempuan akan Ciptakan Perubahan di Pilkada NTBBelasan ribu pendukung mengantar Rohmi-Firin mendaftar ke KPU NTB, Rabu (28/8/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Dr. Ihsan Hamid, menilai semakin banyaknya perempuan yang maju sebagai calon kepala daerah menunjukkan bahwa budaya patriarki mulai ditinggalkan. "Budaya patriarki lebih dominan dalam aspek agama dan budaya, namun dalam politik, fokusnya adalah kapasitas dan kemampuan calon," jelas Ihsan.

Ia mencatat bahwa meskipun ada pemilih konservatif, masyarakat kini lebih mempertimbangkan kemampuan calon ketimbang jenis kelamin. "Kemampuan finansial juga berperan penting dalam keberhasilan kandidat," tambahnya.

Ihsan berpendapat bahwa masyarakat semakin cerdas dalam memilih, berdasarkan program, kapasitas, dan rekam jejak calon, sehingga kampanye hitam terhadap kepemimpinan perempuan tidak akan berdampak signifikan.

Dengan demikian, Pilkada NTB 2024 menjadi momen penting untuk menunjukkan partisipasi perempuan dalam politik dan potensi mereka dalam memimpin daerah.

Baca Juga: Penutupan PON 2024 Aceh-Sumut Meriah, Sampai Jumpa di NTT-NTB 2028

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya