RSUP NTB Siap Tangani Hepatitis Akut Misterius
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan siap menjadi rumah sakit rujukan penanganan pasien hepatitis akut misterius. Seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan di NTB diminta melaporkan jika ada pasien yang menunjukkan gejala hepatitis akut misterius.
Tetapi sejauh ini, belum ada kasus hepatitis akut yang ditemukan di NTB. "Belum ada pasien hepatitis akut misterius di NTB. Kalaupun ada, kita rawatnya seperti pasien hepatitis lainnya. Misalnya kalau dari pemeriksaan fisik dan hasil lab menunjukkan gejala hepatitis akut, kita isolasi saja," kata Direktur RSUP NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Rabu (11/5/2022).
1. Masyarakat jangan panik
Terkait dengan adanya penemuan kasus hepatitis akut misterius di provinsi lain di Indonesia, Herman Mahaputra meminta masyarakat NTB tidak panik. Masyarakat ditekankan agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Penyakit hepatitis akut misterius ini memang penyakit yang sudah lama. Orang bilang misterius itu karena tidak diketahui penyebabnya. Artinya, untuk pencegahannya lewat pola hidup bersih dan sehat. Sebelum makan cuci tangan. Karena penularannya lewat pencernaan," jelas Dokter Jack, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Gelar Travel Mart, NTB Undang 'Buyer' Singapura dan Thailand
2. Rumah sakit diminta melaporkan jika menemukan pasien gejala hepatitis akut
Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Provinsi NTB ini juga telah mengimbau seluruh rumah sakit di NTB untuk melapor jika menemukan ada pasien dengan gejala hepatitis akut misterius. Sehingga bisa segera ditindaklanjuti untuk penanganan lebih lanjut.
Dokter Jack mengatakan penyakit hepatitis bukan barang baru seperti Covid-19. Sehingga tenaga kesehatan sudah siap apabila ada kasus hepatitis akut misterius di NTB.
"Kalau jumlah kamar yang disiapkan tergantung kondisional. Tetapi saya tidak yakin kalau kemudian hepatitis akut ini seperti Covid-19. Tenaga kesehatan sudah paham penanganan penyakit hepatitis ini. Tapi kalau Covid-19 memang tidak ada obatnya kecuali vaksinasi yang kita percepat," tandasnya.
3. Surat edaran kewaspadaan di kabupaten/kota
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB telah membuat surat edaran ke kabupaten/kota terkait kewaspadaan hepatitis akut misterius. Surat edaran ke kabupaten/kota untuk meningkatkan dukungan Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) Kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.
Kepala Dinkes Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri mengatakan sesuai dengan surat edaran Kemenkes, pihaknya sudah menindaklanjuti ke seluruh kabupaten/kota di NTB. Dimana, Dinas Kesehatan melakukan surveilans gejala hepatitis di semua fasilitas kesehatan (faskes) dan mengimbau masyarakat meningkatkan PHBS.
Baca Juga: Kapal Laut Akan Disulap Jadi Penginapan saat MXGP Samota