Polisi Telusuri Penyebab Kenaikan Harga Beras dan Migor di Mataram 

Beras dan migor dijual di atas HET

Mataram, IDN Times - Menjelang bulan Ramadan 144 H, sejumlah harga kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng (Migor) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kenaikan atau melampaui harga eceran tertinggi (HET). Masyarakat mengeluhkan kenaikan harga beras dan migor yang diikuti stok barang yang mulai terbatas.

Satuan Tugas (Satgas) Pangan kota Mataram, yang terdiri dari Dinas Perdagangan, aparat kepolisian, kejaksaan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mulai melakukan koordinasi, Selasa (14/2/2023). Koordinasi tersebut untuk menemukan solusi dari keluhan tersebut.

1. Bakal tindak pedagang yang menjual di atas HET

Polisi Telusuri Penyebab Kenaikan Harga Beras dan Migor di Mataram Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan Tim Satgas Pangan segera bergerak. Sesuai petunjuk dari Kapolresta Mataram berdasarkan keluhan masyarakat soal stok beras dan migor yang sedikit.

“Keluhan masyarakat ketersediaan berkurang. Tapi benar tidaknya nanti kami akan koordinasi bersama Satgas Pangan,” kata Kadek.

Jika nanti benar ditemukan adanya dugaan awal terkait pihak-pihak yang menyebabkan stok beras dan migor terbatas, maka akan dilakukan penindakan.

Pedagang yang nakal dengan menjualkan barang lebih mahal dari HET, pihaknya akan melakukan imbauan hingga penindakan tegas. “Untuk datanya nanti dari Perindag, jika memang ada nanti akan kami telusuri untuk kami tindak,” tegas Kadek.

Baca Juga: ITDC Nyatakan 1.175 Hektare Lahan KEK Mandalika 'Clear and Clean' 

2. Masyarakat keluhkan harga beras dan migor sejak pekan lalu

Polisi Telusuri Penyebab Kenaikan Harga Beras dan Migor di Mataram Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan MinyaKita di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (6/7/2022). (IDN Times/Trio Hamdani)

Kadek menuturkan Polresta Mataram sudah menerima keluhan dari masyarakat sejak pekan lalu. Terutama pada harga beras dan minyak goreng. “Keluhannya harga meningkat akibat stoknya mulai berkurang di pasaran,” tukasnya.

Tidak hanya itu, dengan upaya koordinasi yang akan dilakukan Satgas Pangan, ke depan akan dilakukan upaya intensif untuk mengontrol harga bahan pokok di pasaran.

Pemerintah telah menetapkan HET beras premium Rp12.450 per kilogram dan beras medium Rp9.850 per kilogram. Sedangkan HET migor kemasan Rp14.000 per liter dan minyak curah Rp15.500 per kilogram.

3. Pedagang asongan minta pemerintah stabilkan harga

Polisi Telusuri Penyebab Kenaikan Harga Beras dan Migor di Mataram Pedagang asongan di Kota Mataram, Sri Budiarti mengeluhkan kenaikan harga beras dan migor. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kenaikan harga beras dan migor cukup dirasakan pedagang asongan di Kota Mataram. Salah seorang pedagang asongan di Kota Mataram, Sri Budiarti menyebutkan harga beras di pasaran saat ini sebesar Rp12.000 - 14.000 per kilogram. Sedangkan harga migor merek Minyakita sebesar Rp18.000 per kilogram.

"Pemerintah kita harapkan segera turunkan harga. Polisi juga kita harapkan turun ke pasar-pasar. Walaupun harga minyak goreng di kemasan Rp14.000 tetapi dijual Rp18.000," kata Sri di Mataram, Rabu (15/2/2023).

Meskipun harga beras dan migor terjadi kenaikan, mau tidak mau dirinya harus membeli. Dalam sebulan, Sri menghabiskan sebanyak 3 liter minyak goreng sedangkan beras sebanyak 30 kilogram.

Dengan kenaikan harga bahan pokok ini, Sri mengaku pengeluarannya bertambah. Apalagi dia punya 2 anak yang sedang sekolah, setiap hari menyiapkan uang belanja sebesar Rp50 ribu.

Baca Juga: Fiqri, Siswa MAN 2 Mataram Terpilih Ikuti Olimpiade Internasional 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya