Polisi Olah TKP Fenomena Limbah Warna Cokelat di Teluk Bima 

Sampel tidak tersulut api

Kota Bima, IDN Times - Polres Bima Kota Nusa Tenggara Barat (NTB) merespons adanya fenomena limbah warna cokelat atau buih berwarna cokelat mirip jelly foam di sekitar perairan Teluk Bima, Rabu (27/4/2022).

Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra langsung bergerak cepat, mengecek apa sesungguhnya yang terjadi di sekitar perairan Teluk Bima. Saat pengecekan AKBP Henry Novika Chandra, diback up langsung Danramil 1608-01 Rasanae, Kapten Inf Seninot Sribakti, Kapolsek Rasanae Barat AKP Suhatta, Kasat Binmas AKP Sulaiman Kasat Intelkam AKP Made Wikerta Yasa.

1. Gelar olah TKP

Polisi Olah TKP Fenomena Limbah Warna Cokelat di Teluk Bima Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra turun ke lokasi (Dok. Polres Bima Kota)

Kasi Humas Polres Bima Kota Iptu Jufri Rama, menjelaskan pengecekan dilakukan mulai dari pengamatan penyebaran dari udara dengan drone, pemetaan sisa penyebaran cairan jely foam di pesisir Teluk Bima. Tidak itu saja, Kapolres juga langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

Olah TKP dipimpin langsung Kapolres dihadiri pula Sekda Kota Bima H Mukhtar Landa, Wakapolres Bima Kota Kompol Mujahiddin, Manager PT Pertamina FTM Bima Fery Bayu, Kasat Reskrim Iptu M Rayendra RAP, Kasat PolAir, Ipda Syarifudin, Kapolsek KP3 Laut Bima Ipda M Ridwan, Kadis LH Kota Bima Syarif Rustaman.

Baca Juga: Limbah di Teluk Bima, Pertamina: Terminal BBM Bima Tidak Ada Masalah

2. Sampel tidak tersulut api

Polisi Olah TKP Fenomena Limbah Warna Cokelat di Teluk Bima Fenomena buih berwarna cokelat mirip jely foam di sekitar perairan Teluk Bima. (Dok. Polres Bima Kota)

Olah TKP dilaksanakan oleh Inafis Sat Reskrim Polres Bima Kota bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima dengan mengambil sampel cairan dan melaksanakan uji sampling. Kemudian di kirim ke laboratorium untuk di lakukan pengujian sampling.

“Hasil uji sampel dari Dinas LH Kota Bima, tidak terbakar atau tidak tersulut api," ungkap Jufri.

3. Diduga fenomena sea snot

Polisi Olah TKP Fenomena Limbah Warna Cokelat di Teluk Bima Fenomena buih berwarna cokelat mirip jely foam di sekitar perairan Teluk Bima. (Dok. Polres Bima Kota)

Pemerintah Kabupaten Bima melakukan pemantauan lapangan terkait gumpalan atau limbah berwarna cokelat di Teluk Bima. Hasil pantauan Tim Bidang Perhutanan Rakyat, Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan Hidup yang dipimpin Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bima, Jaidun, Rabu (27/4/2022) sekitar pukul 09.00 WITA, bahwa itu bukan tumpahan minyak.

Dugaan sementara, berasal dari lumut atau ganggang laut . Untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi dan penyebab berkaitan dengan fenomena tersebut, Dinas LH Kabupaten Bima telah mengambil sampel air laut dan gumpalan tersebut untuk dianalisa lebih lanjut di laboratorium.

Namun untuk kesimpulan apa penyebab pasti dari fenomena tersebut baru bisa diketahui secara pasti setelah ada hasil dari laboratorium. Dari pengamatan sementara Tim Dinas LH Kabupaten Bima, fenomena yang sekarang terjadi di Teluk Bima lebih menjurus ke Sea Snot.

Suatu lendir laut atau ingus laut adalah sekumpulan organisme mirip mukus yang ditemukan di laut. Sifatnya yang mirip gelatin dan krim, umumnya tak berbahaya, namun dapat mengandung virus dan bakteria, termasuk E. coli.

Lendir laut sering muncul di Laut Tengah dan baru-baru ini menyebar ke Laut Marmara Turki. Salah satu penyebabnya karena pemanasan global, juga banyaknya buangan limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu yang terakumulasi selama ini menuju Teluk Bima serta akibat naiknya temperatur air laut.

Baca Juga: Pembangunan Dimulai, Ini Nama Resmi Sirkuit dan Balapan MXGP Samota 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya