PMK Merebak, 13.000 Ekor Kebutuhan Hewan Kurban Dipastikan Aman di NTB

Sapi sembuh dari PMK bisa dijadikan hewan kurban

Mataram, IDN Times - Ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pulau Lombok, Provinsi NTB terus bertambah. Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan PMK Provinsi NTB sampai Jumat (1/7/2022), jumlah kasus ternak yang terjangkit PMK sudah menembus 55.073 ekor.

Meski demikian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB memastikan stok hewan kurban pada saat Hari Raya Idul Adha 2022 tetap aman. Disnakeswan Provinsi NTB memprkirakan kebutuhan hewan kurban mencapai 11.000 - 13.000 ekor untuk Pulau Lombok dan Sumbawa.

1. Sapi sembuh dari PMK bisa dijadikan hewan kurban

PMK Merebak, 13.000 Ekor Kebutuhan Hewan Kurban Dipastikan Aman di NTBIlustrasi sapi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Disnakeswan Provinsi NTB Ahmad Nur Aulia memastikan ketersediaan stok hewan kurban di tengah masih merebaknya virus PMK di Pulau Lombok, masih tetap aman.

"Tidak ada masalah stok hewan kurban. Ketersediaan hewan kurban di Lombok aman. Sapi yang sudah terpapar dan sembuh kalau dijadikan hewan kurban gak ada masalah. Itu bisa dikurban," kata Aulia dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Sabtu (2/7/2022).

Baca Juga: Prihatin Kasus PMK, Wapres Tinjau Kandang Sapi di Lombok 

2. Kebutuhan hewan kurban mencapai 13.000 ekor

PMK Merebak, 13.000 Ekor Kebutuhan Hewan Kurban Dipastikan Aman di NTBIlustrasi Hewan Kurban (IDN Times/Besse Fadhilah)

Pihaknya memperkirakan kebutuhan hewan kurban di NTB pada 2022 sebanyak 11.000 - 13.000 ekor. Pada tahun sebelumnya, kebutuhan hewan kurban di NTB mencapai 8.000 ekor.

"Kita kasih margin 10 persen dari kebutuhan kemarin hampir 8.000 ekor. Kita tambah sekitar 10 persen maka sekitar kita prediksi kebutuhan hewan kurban sebanyak 11.000 - 13.000 ekor," ungkapnya.

3. Peroleh 5.000 dosis vaksin PMK

PMK Merebak, 13.000 Ekor Kebutuhan Hewan Kurban Dipastikan Aman di NTBVaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada ternak sapi di Kulon Progo. (Dok. Kominfo Kulon Progo)

Aulia menyebutkan Provinsi NTB telah mendapatkan alokasi vaksin PMK sebanyak 5.000 dosis. Pada tahap awal, NTB mendapatkan 2.400 dosis. Kemudian saat kunjungan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, NTB mendapatkan tambahan sebanyak 2.600 dosis vaksin PMK.
Sehingga, total vaksin yang telah diterima sebanyak 5.000 dosis. Pada Kamis (30/6/2022), sebanyak 1.900 ekor sapi telah divaksin PMK atau 80 persen dari vaksin tahap pertama.

Untuk percepatan vaksinasi, pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi tahap pertama. Kaitan dengan efektivitas waktu dan sasaran. "Prioritas ternak yang sehat dulu divaksin. Karena kalau yang sudah terpapar ibarat Covid-19 sudah tumbuh kekebalannya," jelas Aulia.

Jumlah populasi hewan rentan PMK di NTB seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi sebanyak 950.551 ekor. Sampai 1 Juli 2022, ternak terjangkit PMK di Lombok sebanyak 55.073 ekor. Dimana, 27.290 ekor telah sembuh, 27.537 ekor masih sakit, 70 ekor mati dan 176 ekor potong bersyarat.

Baca Juga: Beli Migor Pakai Aplikasi PeduliLindungi Dinilai Persulit Warga

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya