Nelayan di NTB akan Diberi BBM Bersubsidi, Harganya Rp6.800 per Liter

Dislutkan NTB segera lakukan pendataan

Mataram, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi kepada nelayan lewat koperasi. Bagi anggota koperasi nelayan akan mendapatkan harga solar sebesar Rp6.800 per liter.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) NTB Muslim yang dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Senin (12/9/2022) mengatakan nantinya akan dilakukan verifikasi koperasi nelayan yang ada di NTB. "Akan dilakukan verifikasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan juga nanti," kata Muslim.

1. Verifikasi koperasi nelayan

Nelayan di NTB akan Diberi BBM Bersubsidi, Harganya Rp6.800 per LiterPerahu nelayan yang terparkir di Pantai Senggigi, Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Muslim menambahkan pihaknya akan melakukan pendataan terhadap koperasi nelayan yang ada di NTB. Sehingga nelayan yang menjadi anggota koperasi mendapatkan BBM untuk melaut sesuai harga subsidi.

"Saat ini kami masih melakukan komunikasi dan pematangan terhadap verifikasi koperasi nelayan ini. Penyaluran BBM subsidi khusus nelayan akan lewat koperasi," imbuhnya.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Banyak Nelayan di Lombok Terpaksa Tidak Melaut

2. Harus ada keberpihakan pemerintah kepada nelayan

Nelayan di NTB akan Diberi BBM Bersubsidi, Harganya Rp6.800 per LiterKepala Dislutkan NTB Muslim. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dampak kenaikan harga BBM subsidi, kata Muslim, memang harus ada keberpihakan pemerintah kepada para nelayan. Jika ada kompensasi yang diberikan kepada nelayan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) BBM, maka harus dipastikan benar-benar tepat sasaran.

Sementara terkait permintaan nelayan supaya ada harga BBM khusus untuk nelayan, Muslim mengatakan kebijakan mengenai hal ini ada di pemerintah. Pemerintah daerah tidak bisa menurunkan harga BBM.

"Yang pasti, kita akan berupaya semaksimal mungkin supaya dampak kenaikan harga BBM ini ada keberpihakan dari pemerintah kepada nelayan. Kalaupun ada kompensasi BLT BBM, betul-betul sampai pada mereka," ucapnya.

3. Nelayan tidak melaut, minta kompensasi kenaikan harga BBM

Nelayan di NTB akan Diberi BBM Bersubsidi, Harganya Rp6.800 per LiterNelayan di Pantai Mapak Indah Kota Mataram usai pulang melaut. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pengurus Asosiasi Nelayan Dusun Luk Desa Sambil Bangkol Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Haji Jojo mengatakan kenaikan harga BBM subsidi membuat aktivitas nelayan kecil terganggu. Karena biaya yang dikeluarkan nelayan untuk melaut tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan.

Sebelum kenaikan harga BBM, nelayan kecil mengeluarkan biaya sekitar Rp150 ribu. Namun sekarang, nelayan harus mengeluarkan biaya sampai Rp200 ribu untuk membeli BBM.

Kadang-kadang hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk melaut. Dalam kondisi seperti saat ini, hanya sedikit ikan yang didapatkan oleh para nelayan.

"Sehingga lumayan terbebani nelayan dengan kondisi seperti ini. Karena cuca gak bagus, harga BBM naik, ikan gak dapat. Makanya lebih baik berdiam dulu. Kita cari kerja serabutan," ucapnya.

Pekerjaan sebagai nelayan kecil, kata Haji Jojo, tidak menentu. Kadang-kadang mendapatkan hasil tangkapan ikan 5 kg sehari. Jika kondisi cuaca bagus, nelayan bisa mendapatkan ikan sampai 50 kg. Tetapi kebanyakan nelayan tidak dapat ikan.

Untuk itu, ia berharap agar nelayan kecil perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah imbas dari kenaikan harga BBM ini. Nelayan berharap mendapatkan kompensasi atau jika memungkinkan ada harga khusus BBM untuk nelayan kecil.

"Karena memang penghasilan nelayan kecil gak jelas. Tapi kalau biaya sudah tentu, kita beli sekian liter minyak untuk melaut," tandasnya.

Baca Juga: Ekonomi Makin Sulit, Nelayan di Mataram Banting Setir Jadi TKI 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya