Konstruksi Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Tunggu Amdal Rampung 

Investor siapkan DED, FS dan rencana kerja 10 tahun

Mataram, IDN Times - Meskipun proyek kereta gantung Rinjani di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah dilakukan groundbreaking pada 18 Desember 2022, namun investor tidak serta merta langsung melakukan konstruksi atau pembangunan fisik di lapangan.

Konstruksi pembangunan kereta gantung Rinjani akan dimulai setelah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) rampung. Namun sesuai rencana, proyek kereta gantung Rinjani ditargetkan rampung pada 2025 mendatang.

"Sekarang investor lagi menyiapkan DED, FS dan rencana kerja selama 10 tahun. Dokumen ini akan akan dibawa ke Kementerian LHK untuk dibuatkan Amdalnya," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Mohammad Rum dikonfirmasi di Kantor Gubernur NTB, Selasa (3/1/2022).

1. Siapkan DED, FS dan rencana kerja 10 tahun

Konstruksi Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Tunggu Amdal Rampung Kepala DPMPTSP Provinsi NTB Mohammad Rum. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Rum menjelaskan, investor asal Cina PT. Indonesia Lombok Resort sedang menyipkan detailed engineering design (DED), feasibility study (FS) atau studi kelayakan dan rencana kerja selama 10 tahun terkait proyek pembangunan kereta gantung Rinjani. Dokumen-dokumen inilah yang akan dibawa ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk selanjutnya masuk dalam penyusunan dokumen AMDAL.

"Kita sudah ceremony groundbreaking kemarin tanggal 18 Desember 2022. Insyaallah mereka akan menyelesaikan proyek itu sampai tahun 2025," terang Rum.

Rum menjelaskan investor tidak akan memulai tahapan konstruksi sebelum Amdal rampung. "Untuk diketahui mereka tidak akan bekerja sebelum amdal selesai. Mereka akan mulai konstruksi ketika amdal sudah oke," imbuhnya.

Baca Juga: PPKM Dihapus, NTB Targetkan Investasi Rp22 Triliun Tahun 2023 

2. Lahan kawasan hutan hanya boleh digunakan 50 hektare

Konstruksi Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Tunggu Amdal Rampung Ilustrasi kawasan hutan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

PT. Indonesia Lombok Resort memperoleh izin pemanfaatan kawasan hutan seluas 500 hektare. Namun, kata Rum, sesuai aturan mereka hanya bisa menggunakan seluas 50 hektare itu 10 persen untuk pembangunan fasilitas. Sisanya, kawasan hutan seluas 450 hektare harus tetap dijaga dilakukan penanaman pohon apabila ada yang rusak.

Untuk menyambut kehadiran kereta gantung Rinjani, sisa waktu selama dua tahun ini perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM). Bahkan pak gubernur menantang masyarakat sana, pelatihan di sini. Dengan adanya kereta gantung ekonomi masyarakat akan naik," ucapnya.

3. Investasi Rp2,2 triliun

Konstruksi Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Tunggu Amdal Rampung Ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Rum menyebutkan investasi proyek kereta gantung Rinjani sebesar Rp2,2 triliun. Selain membangun kereta gantung terpanjang di dunia, investor juga akan membangun dua resort mewah yang berada di sisi bawah dan atas.

Untuk pembangunan kereta gantung sendiri, investasinya sebesar Rp600 miliar, sedangkan sisanya untuk membangun dua resort mewah. Pembangunan kereta gantung dimulai dari Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara menuju kawasan hutan di bagian atasnya.

Baca Juga: Siapkan 37 Kapal Cepat, Kebijakan 'One Gate System' Segera Berlaku

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya