Ini Dampak Positif MotoGP terhadap UMKM dan Pariwisata NTB 

Bahan masukan untuk Wapres RI

Mataram, IDN Times - Kantor Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) menggelar pertemuan dengan Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB), Bank Indonesia, dan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) di Kantor Gubernur NTB, Kamis (19/5/2022). 

Tim Setwapres dipimpin Tiaful Elfrida Simanungkalit sedang menggali dampak positif pagelaran balapan MotoGP terhadap sektor pariwisata dan UMKM di NTB. 

Dalam kesempatan itu, Pemprov NTB menyatakan perhelatan MotoGP Mandalika berdampak terhadap ekonomi NTB pada triwulan I 2022 (y-on-y) tumbuh sebesar 7,76 persen. Selain itu, perputaran uang saat perhelatan MotoGP Maandalika mencapai Rp606,7 miliar.

1. Sebagai bahan masukan ke Wapres

Ini Dampak Positif MotoGP terhadap UMKM dan Pariwisata NTB Pimpinan Tim Setwapres Tiapul Elfrida Simanungkalit (IDN Times/Muhammad Nasir)

Elfrida mengatakan, pihaknya memang datang guna mengevaluasi pelaksanaan MotoGP bagi pertumbuhan ekonomi NTB, terutama UMKM dan pariwisata. Hasil kunjungan yang nantinya akan dilaporkan secara langsung kepada Wapres Ma'ruf Amin. 

"Kita mau melihat perkembangan pasca MotoGP terutama terkait UMKM dan pariwisata," kata Elfrida.

Pihaknya ingin mengetahui perkembangan UMKM dan pariwisata NTB. Jangan sampai setelah event MotoGP, tidak ada lagi aktivitas UMKM.

"Ini masukan juga ke depan, ketika ada event tidak berhenti pada saat event saja," ujarnya.

Baca Juga: Efek MotoGP, Ekonomi NTB Triwulan I 2022 Tumbuh 7,76 Persen 

2. MotoGP berdampak bagi pertumbuhan ekonomi

Ini Dampak Positif MotoGP terhadap UMKM dan Pariwisata NTB Ilustrasi produk UMKM (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Berdasarkan informasi yang didapatkan, pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan I 2022 tumbuh sebesar 7,76 persen. Hal ini membuktikan bahwa event MotoGP berdampak luar biasa terhadap ekonomi NTB.

Tetapi pertumbuhan ekonomi yang besar tersebut tak boleh berhenti di situ. Namun diharapkan akan terus tumbuh meskipun tidak ada event MotoGP. Untuk itu, kata Elfrida, pengembangan sektor pariwisata NTB nantinya akan difokuskan dalam pelbagai event sport tourism.

3. Akomodasi dan makan minum alami pertumbuhan tertinggi

Ini Dampak Positif MotoGP terhadap UMKM dan Pariwisata NTB Hotel Prime Park, salah satu hotel berbintang di Kota Mataram (IDN Times/Muhammad Nasir)

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB pada triwulan I 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 7,76 persen (y-on-y). Sebagaimana diketahui, pada triwulan I 2022, sejumlah event internasional digelar di NTB. Seperti tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada bulan Februari dan balapan MotoGP Mandalika pada 18 - 20 Maret 2022.

Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin menjelaskan, perekonomian NTB berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp36,64 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp24,43 triliun. Ekonomi NTB triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 7,76 persen (y-on-y).

Dari sisi produksi, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,29 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 187,28 persen.

Tingkat penghunian kamar hotel (TPK) hotel bintang bulan Maret 2022 mengalami kenaikan dibandingkan bulan Februari 2022. TPK bulan Maret 2022 tercatat sebesar 38,43 persen, naik sebesar 9,12 poin dibandingkan TPK bulan Februari 2022 yang sebesar 29,31 persen. TPK Maret 2022 juga mengalami kenaikan sebesar 1,98 poin jika dibandingkan dengan TPK bulan Maret 2021 sebesar 36,45 persen.

Begitu juga TPK hotel non bintang bulan Maret 2022 sebesar 23,75 persen, naik sebesar 6,34 poin dibanding TPK bulan Februari 2022 yang sebesar 17,41 persen. Jika dibandingkan dengan TPK hotel non bintang bulan Maret 2021 sebesar 15,36 persen, maka TPK Maret 2022 mengalami kenaikan sebesar 8,39 poin.

Jumlah tamu yang menginap di hotel bintang pada bulan Maret 2022 tercatat sebanyak 65.426 orang. Terdiri dari 63.066 orang tamu dalam negeri atau 96,39 persen dan 2.360 orang tamu luar negeri atau 2,61 persen.

Sementara, jumlah tamu yang menginap di hotel non bintang pada bulan Maret 2022 tercatat sebanyak 55.271 orang. Terdiri dari 54.202 orang tamu dalam negeri atau 98,07 persen dan 1.069 orang tamu luar negeri atau 1,93 persen.

Baca Juga: Perputaran Uang Selama MotoGP Mandalika Capai Rp606,7 Miliar 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya