Dua Kampung di Mataram Konflik, Ribuan Siswa Terpaksa Belajar Daring 

Konflik warga Monjok - Karang Taliwang mengganggu KBM

Mataram, IDN Times - Konflik antara warga Kelurahan Monjok dan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berdampak terhadap terganggunya proses kegiatan belajar mengajar (KBM) ribuan murid SD dan siswa SMP di daerah tersebut. Siswa yang sekolah di SMPN 4 Mataram dan SDN 15 Cakranegara terpaksa harus belajar dalam jaringan (Daring) atau secara online.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Yusuf mengatakan dirinya sudah berkonsultasi dengan Asisten I Kota Mataram terkait kondisi terkini di daerah Monjok dan Karang Taliwang. Melihat kondisi yang tidak kondusif, pihaknya mengambil kebijakan semua siswa SDN 15 Cakranegara dan SMPN 4 Kota Mataram belajar secara daring.

"Saya sudah telepon kepala sekolahnya, persiapkan pembelajaran secara daring saja. Tunggu situasi aman dan tetap berkoordinasi dengan aparat kepolisian yang ada di situ. Kalau sudah aman, silakan pembelajaran secara luring," kata Yusuf dikonfirmasi di Mataram, Jumat (6/10/2023).

1. Ribuan siswa kena dampak

Dua Kampung di Mataram Konflik, Ribuan Siswa Terpaksa Belajar Daring Ilustrasi siswa sekolah. (Dok.)

Yusuf menyebutkan ribuan siswa dari dua sekolah yang terdampak akibat konflik warga Kelurahan Monjok dan Kelurahan Karang Taliwang. Untuk siswa SMPN 4 Mataram sendiri, jumlahnya lebih dari 900 orang, sedangkan SDN 15 Cakranegara, jumlahnya ratusan orang. Sehingga, ia menyebut jumlah siswa terdampak mencapai ribuan orang.

Pihaknya tak bisa memastikan sampai kapan siswa akan belajar secara daring. Menurut Yusuf, hal itu tergantung perkembangan situasi dan kondisi di lapangan.

"Di saat pandemik COVID-19, anak-anak sudah biasa belajar daring. Karena situasi dan kondisi kurang aman dan nyaman bagi anak, kita mengimbau kepala sekolah mempersiapkan pembelajaran daring," ujar Yusuf.

Baca Juga: Amankan Konflik Dua Kampung, 4 Polisi di Mataram Terkena Anak Panah

2. Tak ingin siswa jadi korban

Dua Kampung di Mataram Konflik, Ribuan Siswa Terpaksa Belajar Daring Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa turun ke kelurahan Monjok dan Karang Taliwang yang berkonflik. (dok. Istimewa)

Yusuf mengimbau kepada masyarakat di dua kelurahan yang berkonflik menyelesaikan persoalan tersebut secara arif dan bijaksana. Masyarakat diajak memikirkan nasib anak-anak supaya nyaman menuntut ilmu.

Ia juga mengajak kepala lingkungan, lurah dan camat bahu membahu menyelesaikan konflik yang terjadi antara warga Monjok dan Karang Taliwang.

"Karena situasi yang kurang aman ini membuat kita mengambil kebijakan agar anak belajar di rumah secara daring. Kami tak menginginkan anak menjadi korban nanti," tandas Yusuf.

3. Empat polisi terkena anak panah

Dua Kampung di Mataram Konflik, Ribuan Siswa Terpaksa Belajar Daring Polisi yang terkena anak panah di bagian punggung saat mengamankan konflik warga Monjok dan Karang Taliwang. (dok. Istimewa)

Konflik warga Monjok dan Karang Taliwang menyebabkan empat polisi terkena anak panah, Jumat (6/10/2023). Keempat anggota Polresta Mataram terkena anak panah saat melakukan pengamanan di wilayah Karang Taliwang, Kelurahan Taliwang Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.

Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa mengatakan dari keempat korban polisi yang tertusuk anak panah, 3 orang mengalamai luka cukup parah. Sehingga harus menjalani operasi di RSUD Kota Mataram. Sedangkan satu anggota polisi lainnya mendapat perawatan intensif.

Atas peristiwa tersebut 2 pelaku pemanahan diamankan petugas dengan barang bukti ketapel dan anak panah yang jumlahnya cukup banyak yang disimpan di dalam tas pinggang yang dikenakan salah seorang pelaku. Dari pengakuan salah satu pelaku yang mengaku warisan dari kakeknya sejak 2017 lalu.

Baca Juga: Sumur Warga Diduga Tercemar BBM, Operasional SPBU Disetop Sementara 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya