Bocah 4 Tahun di Mataram Hilang Terseret Arus Sungai 

Hasil pencarian masih nihil

Mataram, IDN Times - Seorang bocah atas nama Bilal, usia 4 tahun, hilang terseret arus sungai, Sabtu (2/12/2023) sore. Bocah laki-laki tersebut berasal dari Lingkungan Kebun Jeruk Baru, Kelurahan Pejeruk, Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengatakan, pihaknya menerima informasi mengenai bocah yang hilang terseret arus sungai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram.

Hari pertama pencarian, bocah tersebut belum ditemukan.

1. Kerahkan tim rescue

Bocah 4 Tahun di Mataram Hilang Terseret Arus Sungai Tim SAR Mataram melakukan pencarian bocah yang hilang terseret arus sungai di Mataram. (dok. SAR Mataram)

Wahyu menjelaskan Kantor SAR Mataram mengerahkan tim rescue dikerahkan untuk melakukan pencarian bersama unsur TNI, Polri, BPBD, Destana dan warga setempat. Setelah melakukan penyisiran aliran sungai hingga malam hari, korban belum ditemukan.

"Kemarin hasil masih nihil, pencarian kembali dilanjutkan hari ini," kata Wahyu, Minggu (3/12/2023).

Baca Juga: Warga Berebutan Berswafoto dengan Ganjar di CFD Udayana Mataram  

2. Pencarian akan dilakukan sepanjang 1,22 kilometer

Bocah 4 Tahun di Mataram Hilang Terseret Arus Sungai Sungai Jangkuk Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dalam proses pencarian, tim rescue menggunakan sejumlah peralatan antara lain perahu karet bermesin, aqua eye, life jacket, kendaraan operasional, dan peralatan pendukung lainnya. Direncanakan pencarian akan dilakukan hingga ke muara sungai.

"Hingga muara sungai, yaitu di wilayah Ampenan, dengan jarak sekitar 1,22 km dari lokasi kejadian," terangnya.

3. BMKG ingatkan potensi hujan lebat

Bocah 4 Tahun di Mataram Hilang Terseret Arus Sungai Tim SAR Mataram menyusuri sungai untuk mencari bocah yang hilang terseret arus. (dok. SAR Mataram)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkirakan seluruh wilayah NTB berpeluang terjadi hujan pada dasarian I Desember 2023 atau periode 1 - 10 Desember. Curah hujan dengan intensitas tinggi atau hujan lebat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Lombok dan Sumbawa.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Suci Agustiarini mengatakan, pada masa peralihan menuju musim hujan 2023/2024, masyarakat NTB perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal.

"Di beberapa wilayah yang memiliki peluang hujan degan kategori tinggi perlu mewaspadai terjadinya bencana banjir dan tanah longsor," kata Suci.

Sejumlah wilayah di NTB berpotensi diguyur hujan lebat. Antara lain, curah hujan dengan intensitas tinggi di atas 150 mm/dasarian berpeluang terjadi di sebagian wilayah Lombok Tengah dan Lombok Barat bagian utara dengan peluang 30 - 50 persen.

Kemudian, sebagian wilayah Sumbawa bagian barat dan Bima bagian utara atau sekitar Tambora terdapat peluang curah hujan dengan intensitas 100-150 mm/dasarian.

 

Baca Juga: Jubir Timnas AMIN Hadiri Kampanye Ganjar Pranowo di NTB

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya