Binaan BCA, UMKM di Desa Wisata Bilebante Cuan Rp4 Juta per Bulan 

Kunjungan wisatawan 500 orang per minggu

Lombok Tengah, IDN Times - Desa Wisata Hijau Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menjadi daya tarik destinasi baru wisatawan domestik dan mancanegara setelah berhasil keluar sebagai juara kedua untuk Kategori Alam dalam BCA Desa Wisata Award 2021. Desa tersebut memiliki keunikan dan keunggulan dari sisi alam.

Desa Wisata Hijau Bikebante juga menawarkan sekitar 17 kuliner produk UMKM yang terdiri dari ayam merangkat, bakso rumput laut, aneka olahan keripik, pelecing, dan lainnya. Pendapatan rata-rata atau cuan yang diperoleh UMKM perempuan di Desa Wisata Bilebante tercatat sebesar Rp4 juta per bulan, sehingga mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat desa setempat.

1. Berdayakan 60 tenaga kerja, mayoritas perempuan

Binaan BCA, UMKM di Desa Wisata Bilebante Cuan Rp4 Juta per Bulan Wisatawan menikmati keindahan Desa Wisata Bilebante menggunakan sepeda dan ATV. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn didampingi oleh Senior Vice President Corporate Communication BCA Susanti Nurmalawati dan Kepala KCU BCA Cakranegara Indrawanto Sahama mengunjungi salah satu kuliner UMKM di Desa Wisata Bilebante, Senin (28/11/2022).

Desa Wisata Bilebante merupakan desa binaan BCA yang memberdayakan 60 tenaga kerja yang berasal dari penduduk desa setempat. Dimana, mayoritas tenaga kerja merupakan perempuan dan pemuda setempat.

Baca Juga: Tok! Gubernur NTB Tetapkan UMP 2023 Sebesar Rp2,37 Juta  

2. Tawarkan pemandangan sawah dan kebun

Binaan BCA, UMKM di Desa Wisata Bilebante Cuan Rp4 Juta per Bulan Sejumlah lapak UMKM di Desa Wisata Bilebante. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Direktur Desa Wisata Bilebante, Pahrul Azim mengatakan sebenarnya desa ini tidak punya potensi dibandingkan desa lainnya yang punya keindahan pantai, gunung dan air terjun. Desa Bilebante hanya punya potensi berupa sawah dan kebun.

"Potensi yang paling utama kami miliki adalah SDM. Dan kami hanya punya sawah dan kebun. Potensi yang kami tawarkan ke wisatawan adalah paket wisata homestay, spa, cooking challenge, sepeda, dan juga kuliner," kata Pahrul.

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Bilebante dapat mengikuti aktivitas keseharian masyarakat setempat. Sehingga, pengelola Desa Wisata Bilebante membuat paket cooking challenge bagi wisatawan.

Pahrul mengungkapkan, wisatawan domestik biasanya banyak yang tertarik paket wisata cooking challenge. Mereka dapat merasakan sensasi dan tantangan memasak di atas tungku menggunakan kayu bakar. Dan wisatawan hanya diberikan 10 biji korek api.
Sementara wisatawan asing, kata Pahrul, lebih banyak memilih paket wisata spa dan sepedaan mengelilingi areal persawahan dan kebun di Desa Wisata Bilebante. Desa Wisata Bilebante dikunjungi sebanyak 500 orang wisatawan per minggu.

3. Pasar Pancingan, transaksi hingga Rp12 juta sehari

Binaan BCA, UMKM di Desa Wisata Bilebante Cuan Rp4 Juta per Bulan Suguhan tari-tarian kepada wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Bilebante. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Salah satu event setiap minggu yang diadakan di Desa Wisata Bilebante adalah pasar pancingan. Pasar pancingan menjual berbagai kuliner khas Lombok seperti serabi, bakso rumput laut, olah-olah.

Transaksi dalam satu kali pasar pancingan paling rendah Rp2 juta dan paling tinggi Rp12 juta. Dari aktivitas transaksi di pasar pancingan, pengelola Desa Wisata Bilebante hanya mengambil 15 persen untuk promosi dan operasional.

Pahrul menuturkan awal mula kehadiran BCA melakukan pembinaan di Desa Wisata Bilebante. Desa Wisata Bilebante meraih juara kedua dalam ajang BCA Desa Wisata Award 2021. Pengelola Desa Wisata Bilebante dibina dari sisi peningkatan sumber daya manusia (SDM), digital marketing, manajemen dan teknik menulis.

Baca Juga: Tolak RUU Kesehatan, Organisasi Profesi di NTB Ancam Mogok Kerja

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya