7 Jemaah Haji NTB Wafat, Mayoritas karena Penyakit Jantung dan Paru

Lima jemaah haji NTB masih dirawat di Arab Saudi

Mataram, IDN Times - Kanwil Kemenag NTB menyebutkan sebanyak tujuh jemaah haji Embarkasi Lombok yang wafat selama pelaksanaan ibadah haji 2024. Mayoritas jemaah haji yang wafat karena penyakit serangan jantung dan paru-paru.

Seluruh kloter jemaah haji Embarkasi Lombok telah dipulangkan pada Selasa (9/7/2024). Tahun ini, jumlah jemaah haji NTB ditambah petugas sebanyak 4.833 orang.

Mereka terbagi dalam 13 kelompok terbang (kloter). Total sebanyak 4.821 jemaah haji NTB telah pulang ke Tanah Air, tujuh meninggal dunia dan lima masih dirawat di Arab Saudi.

1. Jemaah yang wafat mayoritas karena penyakit jantung dan paru

7 Jemaah Haji NTB Wafat, Mayoritas karena Penyakit Jantung dan Paru.Ketua Tim Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji Kanwil Kemenag NTB Syukri Safwan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ketua Tim Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji Kanwil Kemenag Provinsi NTB Syukri Safwan di Mataram, Kamis (11/7/2024) menyebutkan bahwa total jemaah haji yang wafat sebanyak 7 orang.

Dengan rincian, sebanyak enam orang meninggal di Arab Saudi dan satu jemaah haji meninggal dalam perjalanan dari Arab Saudi menuju Lombok saat transit di Bandara Kualanamu Medan, Sumatera Utara.

Mayoritas jemaah haji NTB yang meninggal karena penyakit jantung dan paru. Syukri merincikan identitas dan penyebab tujuh jemaah haji yang meninggal.

  • Sakmah binti amaq Muhiruddin (65), asal Tanjung Teros Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, pada 30 Mei 2024. Tergabung dalam kloter 4, meninggal karena penyakit serangan jantung.
  • Rumini binti Muhammad (87), asal Praimeke Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah, pada 8 Juni 2024. Tergabung dalam kloter 11, meninggal karena penyakit serangan jantung.
  • Sade binti Amaq Ratnasih (80) asal Mertak Wareng Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah, pada 21 Juni 2024. Tergabung dalam kloter 2, meninggal karena penyakit tumor.
  • Sarujin Abu Bakar Islamail (90) alamat Dusun Oi Wontu RT. 07/04, Monta Kabupaten Bima, pada 2 Juli 2024 di RS King Abdullah.
  • Aenun Amaq Rumiah (73) asal Dusun Manggong Desa Sikur Barat Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, pada 4 Juli 2024 di Madinah. Tergabung dalam kloter 10, meninggal karena penyakit serangan jantung.
  • Arpan Sudirman (66), asal Dusun Mertak Mas Desa Kedaro Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, pada 4 Juli 2024 di RS King Abdulaziz Makkah. Tergabung dalam kloter 7, meninggal karena penyakit paru obstruksi kronis.
  • Nurmi Hasan Ndua (76), asal Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten Bima, pada 8 Juli 2024 di RS Medan Sumatera Utara saat transit di Bandara Kualanamu Medan ketika perjalanan pulang dari Madinah menuju Lombok, meninggal karena penyakit radang paru-paru.

Baca Juga: DPP Berikan Rekomendasi, Demokrat NTB Solid Menangkan Zul-Suhaili

2. Ahli waris dapat klaim asuransi Rp58 juta

7 Jemaah Haji NTB Wafat, Mayoritas karena Penyakit Jantung dan Paruilustrasi mengubah data asuransi kesehatan (Freepik.com/Rawpixel.com)

Syukri menjelaskan bagi jemaah haji yang wafat diberikan asuransi sebesar Rp58 jUta atau setara dengan jumlah nominal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sesuai embarkasi. Jika ada rangkaian ibadah haji yang belum diselesaikan maka ibadah hajinya dibadalkan.

Sedangkan bagi jemaah haji yang cacat karena kecelakaan maka diberikan asuransi di kisaran 2,5 persen hingga 100 persen. Sementara, bagi jemaah haji yang wafat karena kecelakaan diberikan asuransi dua kali lipat dari nominal BPIH yakni asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan.

Pembayaran asuransi diurus dan diselesaikan oleh Dirjen PHU Kemenag RI. "Asuransi akan dicairkan 5 hari setelah berkas klaim diterima dan dinyatakan lengkap oleh pihak asuransi," jelas Syukri.

3. Lima jemaah haji NTB masih dirawat di Arab Saudi

7 Jemaah Haji NTB Wafat, Mayoritas karena Penyakit Jantung dan ParuIlustrasi jemaah haji NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Syukri menyebutkan hingga saat ini, masih ada lima jemaah haji NTB yang dirawat di Arab Saudi. Dengan rincian, satu orang dirawat di RS King Abdullah Madinah. Sedangkan empat jemaah haji dirawat di RS Saudi National Hospital, dan RS Saudi German Hospital Makkah.

Dari lima jemaah haji yang masih dirawat, sebanyak dua orang dalam kondisi tidak sadarkan diri. Adapun identitas lima jemaah haji NTB yang masih dirawat di Arab Saudi, antara lain Kenang Bin Amaq Kompel (kloter 11), Mahpuz Bin Amaq Mahpuz (kloter 10), Arinah Bin Idrus (kloter 8), Rami Binti Selo Foti (kloter 12) dan Amaq Yan Bin Nurawan (kloter 5).

Baca Juga: Kemenag NTB Bikin Edaran, ASN Main Judi Online Terancam Dipecat

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya