6 Juta Kilogram Beras Dibagikan untuk Masyarakat Miskin di NTB 

Imbas semakin mahalnya harga beras di pasaran

Mataram, IDN Times - Pemerintah mendistribusikan 6 juta kilogram beras untuk masyarakat miskin di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pendistribusian beras ini bertujuan meringankan beban masyarakat miskin di tengah semakin mahalnya harga beras di pasaran.

Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Khalik menyebutkan, bantuan beras ini diambil dari cadangan pangan pemerintah (CBP) dengan jumlah kelompok penerima manfaat (KPM) sebanyak 602.701 rumah tangga.

"Sekarang ini sedang pendistribusian tahap kedua cadangan pangan pemerintah untuk 602.701 keluarga penerima manfaat. Itu nanti ada 6.027.010 kg beras untuk seluruh kabupaten/kota di NTB. Dan ini bisa meringankan beban masyarakat miskin kita," kata Khalik di Mataram, Sabtu (16/9/2023).

1. Masing-masing KPM mendapatkan 10 kilogram beras

6 Juta Kilogram Beras Dibagikan untuk Masyarakat Miskin di NTB Penyerahan bantuan beras untuk masyarakat miskin di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Khalik menjelaskan, masing-masing KPM keluarga miskin mendapatkan bantuan beras dari pemerintah sebanyak 10 kilogram. Sehingga total beras yang disalurkan sebanyak 6.027.010 kilogram untuk 602.701 keluarga miskin di NTB.

Pendistribusian beras kali ini merupakan tahap kedua dan dilakukan di seluruh Indonesia menyikapi naiknya harga beras di pasaran. Khalik belum mengetahui apakah nanti ada juga pendistribusian bantuan beras bagi masyarakat miskin untuk tahap ketiga.

Tetapi, ia mengatakan bahwa pendistribusian beras dari CBP ini tergantung situasi dan kondisi. "Bantuan beras ini rata-rata satu KPM mendapat 10 kg. Mereka langsung dapat beras yang didistribusikan oleh Bulog," terangnya.

Baca Juga: Penjualan Tiket MotoGP Mandalika Masih Lesu, Terjual 11 Ribu Lembar 

2. Masyarakat miskin juga dapat BPNT dan PKH

6 Juta Kilogram Beras Dibagikan untuk Masyarakat Miskin di NTB Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Khalik. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Di samping menerima bantuan beras, kata Khalik, masyarakat miskin juga tetap memperoleh bantuan pangan non tunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH). Sehingga masyarakat mendapatkan bantuan dobel dari pemerintah.

"Ketika kenaikan harga beras ini cukup dirasakan masyarakat miskin. Kita harap distribusi cadangan beras ini menjadi salah satu solusi untuk menguatkan daya tahan mereka terhadap situasi dan kondisi saat ini," ucap Khalik.

Untuk memastikan bantuan beras yang didistribusikan kepada masyarakat dalam kondisi layak konsumsi, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Sosial akan melakukan pengecekan terlebih dahulu ke gudang Bulog. Khalik menyatakan Bulog akan melakukan penggantian apabila ada beras yang diterima masyarakat dalam kondisi rusak atau tidak layak konsumsi.

"Kalau ditemukan ada beras tidak sesuai, Bulog bersedia untuk menggantinya yang penting ada laporan," tandas mantan Kepala Pelaksana BPBD NTB ini.

3. Beras rusak akan diganti Bulog

6 Juta Kilogram Beras Dibagikan untuk Masyarakat Miskin di NTB Gudang Bulog yang menyimpan cadangan beras pemerintah (CBP). (dok. Bulog)

Harga beras di pasar tradisional di Kota Mataram, NTB, mulai merangkak naik atau makin mahal. Para pedagang di beberapa pasar tradisional di Kota Mataram mengaku kenaikan harga beras mulai terjadi dalam beberapa sejak akhir Agustus lalu.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB Fathul Gani mengatakan naiknya harga beras merupakan dampak dari fenomena El Nino. "Sebagian wilayah Indonesia terdampak El Nino termasuk NTB, ada dampaknya. Salah satunya adalah harga beras mulai naik," kata Fathul

Fathul menyebutkan harga beras jenis medium saat ini mencapai Rp10.900 sebelumnya Rp9.000 per Kg. Ada kenaikan harga dengan interval Rp500 sampai Rp700 per Kg.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Kebon Roek Ampenan Kota Mataram Masriah mengatakan, harga beras jenis medium semula Rp8.600 per Kg. Tetapi sekarang dijual seharga Rp10.900 per Kg. Sedangkan beras jenis premium yang semula harganya Rp12.000 per Kg, sekarang dijual seharga Rp14.000 per Kg.

Pedagang beras lainnya di Pasar ACC Ampenan Kota Mataram Dewi Parni mengatakan, beras jenis medium stoknya cukup sulit saat ini. Ia mengatakan beras yang beredar di pasar kebanyakan jenis premium.

Dewi mengatakan dirinya biasanya mengambil beras dari pengepul untuk dijual di pasar. Sebelumnya, ia membeli dengan harga Rp275.000 per karung ukuran 25 Kg. Namun sekarang harganya sudah naik menjadi Rp310.000 per karung.

Baca Juga: Air Bendungan di NTB Menyusut, Produksi Padi Capai 1,382 Juta Ton

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya