209.866 Rumah Tangga di NTB Belum Punya Rumah, Numpang di Orang Tua! 

Pemda NTB belum punya program khusus atasi backlog

Mataram, IDN Times - Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 209.866 rumah tangga belum punya rumah. Jumlah itu berdasarkan data backlog atau rumah tangga baru yang belum memiliki rumah pada 2021. Sebagian dari mereka bahkan masih menumpang di rumah orang tua.

"Bukan hanya rumah tidak layak huni saja yang masih banyak tetapi keluarga baru yang tidak memiliki rumah atau backlog. Rumah tidak layak huni 208 ribu unit, backlog 209 ribu unit. Banyak pasangan rumah tangga yang masih numpang di orang tua," kata Kepala Dinas Perkim NTB Sadimin dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (8/4/2023).

1. Solusi perumahan subsidi

209.866 Rumah Tangga di NTB Belum Punya Rumah, Numpang di Orang Tua! Kepala Dinas Perkim NTB Sadimin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sadimin mengatakan Pemda belum ada penanganan untuk mengatasi backlog atau masyarakat yang belum memiliki rumah. Karena Pemda masih fokus untuk penanganan rumah kumuh atau rumah tidak layak huni di NTB yang jumlahnya di atas 208 ribu unit.

Untuk penanganan backlog, kata Sadimin, Pemerintah Pusat melalui Kementerian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pihaknya mengupayakan agar pekerja harian lepas mendapatkan akses perumahan subsidi. Karena penghasilannya yang tidak menentu, pekerja harian lepas masih sulit mendapatkan akses perumahan subsidi.

Baca Juga: Bisnis Fesyen Tenun NTB Ini Raup Omzet Hingga Ratusan Juta per Bulan

2. 62,9 persen rumah tangga di NTB tinggal di rumah layak huni

209.866 Rumah Tangga di NTB Belum Punya Rumah, Numpang di Orang Tua! Rumah warga di Dusun Teluk Kombal Desa Pemenang Barat Lombok Utara. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sadimin menyebutkan jumlah rumah tangga di NTB berdasarkan data BPS tahun 2022 sebanyak 1.499.563 kepala keluarga (KK). Dari jumlah itu, sebesar 62,9 persen masyarakat tinggal di rumah layak huni.

Sisanya 27,1 persen masih tinggal di rumah tidak layak huni. Sebanyak 208.766 rumah tangga masih tinggal di rumah tidak layak huni yang tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB.

"Tapi kalau di NTB cakupannya lumayan bagus, kita urutan 16 nasional. Sudah 62,9 persen rumah yang layak huni. Daerah seperti Jakarta saja, paling besar jumlah rumah tidak layak huninya," ucap Sadimin.

3. Sebaran rumah tangga yang belum punya rumah pada 10 kabupate /kota di NTB

209.866 Rumah Tangga di NTB Belum Punya Rumah, Numpang di Orang Tua! Widi (kanan) yang bekerja sebagai pekerja informal pekerja harian penatu menemani Ezra, anaknya bermain saat menyetrika pakaian di rumah KPR Bersubsidi di Demak, Jawa Tengah, Senin (6/2/2023). Bank BTN berinovasi membuat skema pembiayaan rumah khususnya rumah bersubsidi bagi pekerja informal melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), untuk rumah tapak atau rumah susun. (IDN Times/Dhana Kencana)

Sadimin menyebutkan sebaran ratusan ribu rumah tangga yang belum punya rumah pada 10 kabupaten/kota di NTB. Antara lain:

1. Kabupaten Lombok Timur 67.005 rumah tangga
2. Kabupaten Lombok Tengah 31.074 rumah tangga
3. Kota Mataram 27.887 rumah tangga
4. Kabupaten Lombok Barat 27.376 rumah tangga
5. Kabupaten Sumbawa 16.707 rumah tangga
6. Kabupaten Bima 13.351 rumah tangga
7. Kota Dompu 7.671 rumah tangga
8. Kota Bima 7.595 rumah tangga
9. Kabupaten Sumbawa Barat 6.209 rumah tangga
10. Kabupaten Lombok Utara 4.991 rumah tangga

Baca Juga: Tinjau Warga Terdampak Banjir, Bupati Sumbawa: Jangan Membabat Hutan! 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya