Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Amak Santi korban begal yang ditetapkan sebagai tersangka kini penahanannya ditangguhkan usai bunuh dua begal di Lombok (IDN Times/Ahmad Viqi)

Lombok Tengah, IDN Times - Nasib Amal Sinta atau Murtede (34) kalau bisa diibaratkan "sudah jatuh tertimpa tangga". Pria asal Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB) hampir saja kehilangan nyawa melawan tiga orang begal di Jalan Desa Ganti. 

Tetapi nahas, Polres Lombok Tengah malah menetapkannya sebagai tersangka atas terbunuhnya dua orang begal. Benar, dua orang begal berbekal senjata tajam tewas setelah kalah bertarung melawan Amal Sinta. 

Berikut ini kronologis peristiwa pertarungan mereka ini berdasarkan kesaksian Amak Sinta sebagai korban. Ia dihadang empat orang yang diduga begal saat menjenguk ibunya di rumah sakit Lombok Timur pada Minggu 10 April 2022 dini hari. 

“Saya sempat dihadang dua orang dan bertanya saya mau ke mana. Saya jawab mau ke rumah sakit bawakan keluarga nasi untuk sahur di sana. Begal pakai baju hitam itu langsung serang saya pakai celurit,” kata Amak Sinta, di kediaman Rumah Kepala Desa Ganti usai penahanannya ditangguhkan polisi, Kamis (14/4/2022).

1. Korban melawan mempergunakan senjata tajam

Ilustrasi korban tewas (IDN Times/ Mardya Shakti)

Dalam perjalanan mengendarai sepeda motor ini, Amak Sinta mengaku berbekal senjata tajam jenis keris pendek. Pisau itu disimpannya di pinggang semata-mata untuk berjaga-jaga. 

Ia menyadari jalanan dilaluinya adalah kawasan sepi dan rawan kriminalitas. 

Benar saja, ketika memasuki jalan Raya Desa Ganti Kecamatan Praya Timur, dia melihat dua lampu motor terus mengikuti dirinya sepanjang jalan.

“Karena malam sudah larut, saya memang sengaja membawa senjata tajam. Sampai di timur Desa Ganti, saya diikuti dari belakang. Dua motor pake Scoopy, tidak tahu kalau mereka begal,” katanya.

2.Sempat ditebas beberapa kali

Editorial Team

Tonton lebih seru di