Warga Bima Tutup Jalan Selama Dua Hari, Lalu Lintas Lumpuh Total

Mereka menuntut perbaikan jalan yang bertahun-tahun rusak

Bima, IDN Times - Aksi demonstrasi Front Pembela Rakyat (FPR) Donggo-Soromandi yang menuntut perbaikan jalan rusak masih berlanjut. Mereka hingga Selasa siang ini (30/5/2023), masih menduduki jalan lintas provinsi di Desa Bajo, Kecamatan Soromandi. 

Dalam aksinya, mereka memblokade total jalan setempat menggunakan batu dan memotong sejumlah pohon di pinggir jalan. Akibatnya, lalu lintas kendaraan roda dua dan empat lumpuh total hingga terlihat mengular. 

1. Lalu lintas terganggu

Warga Bima Tutup Jalan Selama Dua Hari, Lalu Lintas Lumpuh TotalFoto massa aksi FPR Donggo-Soromandi (IDN Times/Juliadin Sutarman)

Kepala Desa Bajo, Arahim yang dikonfirmasi mengaku aksi demonstrasi dari FPR Donggo-Soromandi masih berlangsung. Mereka masih menutup jalan lintas provinsi, dari Senin kemarin hingga Selasa siang ini.

Akibat dari penutupan jalan ini, aktivitas warga Desa Bajo dan dari desa lainya yang hendak keluar Kecamatan lumpuh total. Mereka terpaksa mengurungkan niat dan kembali ke rumah, karena tidak dibiarkan massa untuk melintas.

"Aktivitas warga semuanya lumpuh total, dampak dari aksi mereka," katanya pada IDN Times, Selasa (30/5/2023).

2. Telah instruksikan polisi agar massa dibubarkan paksa

Warga Bima Tutup Jalan Selama Dua Hari, Lalu Lintas Lumpuh TotalPersonel Polisi (Dok. Humas Polri)

Karena dinilai merugikan banyak orang, dia mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak Polres Bima. Polisi diminta agar massa FPR Donggo-Soromandi dibubarkan paksa, jika masih ngotot memblokade jalan raya.

"Sudah saya ngomong sama pihak Polres Bima untuk bubarkan paksa massa nanti. Karena tindakan blokade jalan ini merugikan orang lain. Kami tidak larang demo, tapi jangan tutup jalan," tegasnya.

Baca Juga: Tuntut Perbaikan Jalan Rusak, Warga Bima Tutup Jalan Lintas Provinsi 

3. Polisi imbau massa aksi tidak blokade jalan

Warga Bima Tutup Jalan Selama Dua Hari, Lalu Lintas Lumpuh TotalILUSTRASI blokade jalan. (IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, Kabag Ops Polres Bima Kompol Herman mengatakan, telah kerahkan personel untuk lakukan pengamanan di lapangan. Anggota yang telah diterjunkan sebanyak 150 orang. 

Tidak hanya itu, dia juga imbau kepada massa aksi FPR Donggo-Soromandi agar tidak memblokade jalan. Karena banyak masyarakat lain yang merasa terganggu dan tertahan tidak bisa melintas.

"Sudah dua hari berturut-turut masa aksi blokade jalan. Banyak masyarakat yang  terganggu akibat aksi mereka, untuk itu kami meminta, jangan tutup jalan," tegasnya.

4. Wakil Bupati Bima enggan teken komitmen perbaikan jalan

Warga Bima Tutup Jalan Selama Dua Hari, Lalu Lintas Lumpuh TotalFoto Wakil Bupati Bima, H Dahlan M Noor saat temui massa FPR Donggo-Soromandi (IDN Times/Juliadin Sutarman)

Diberitakan sebelumnya, FPR Donggo-Soromandi memblokade jalan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemda Bima yang tak merespons tuntutan perbaikan jalan. Mereka menutup jalan setempat mulai Senin pagi yang dilanjutkan dengan audiensi dengan Wakil Bupati Bima, H Dahlan M Noor di Kantor Bupati. 

Hanya saja, hasil audensi Senin siang itu, tidak sesuai dengan harapan massa aksi. Surat peryataan yang disodorkan berupa komitmen pengaspalan jalan di dua kecamatan tidak ditandatangani oleh Wakil Bupati Bima.

Sepulang dari Kantor Bupati, mereka kembali memblokade jalan setempat hingga malam hari. Massa aksi sempat bersitegang dan rusuh dengan personel Polres Bima yang hendak membuka paksa blokade jalan. 

Baca Juga: Wakil Bupati Bima Ogah Teken Komitmen Perbaikan Jalan Rusak di Donggo

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya