Belajar dari YouTube, Siswa SMA di Bima ini Mahir Empat Bahasa Asing
Foto Anggun Fitriani (Dok/Istimewa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times- Siswi SMAN 1 Sape bernama Anggun Fitriani viral di media sosial. Putri kedua dari pasangan suami istri, Herman Prasetyo dan Endang Fitriani ini menarik perhatian netizen lantaran jago berbahasa asing. Dia bisa menggunakan empat bahasa asing di usia muda.
Dalam rekaman video yang beredar, siswi asal Desa Naru Kecamatan Sape Kabupaten Bima Provinsi NTB tersebut terlihat mahir berbicara menggunakan empat bahasa asing. Tidak hanya bahasa Inggris, dia juga cukup pandai berbahasa Korea, Jepang hingga Jerman.
Kini, videonya yang berdurasi 1 menit 56 detik itu telah dibagikan secara berantai oleh warganet. Hingga berita ini dirilis, videonya dibagikan sebanyak 417 kali dengan mendapat 340 like dan meraih banyak komentar positif.
1. Belajar otodidak dari YouTube
Foto Anggun Fitriani bersama kedua orang tuanya. (Dok/Istimewa)Herman Prasetyo yang dikonfirmasi membenarkan jika anaknya sedang viral di media sosial. Dia mengaku kemampuan buah hatinya terlihat sejak duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD) sekitar 3 tahun silam.
"Saat itu dia mulai suka menonton film dan mendengar lagu menggunakan empat bahasa itu melalui YouTube," jelas dia saat dikonfirmasi via ponsel Rabu (24/8/2022).
Bahkan karena kegigihannya belajar bahasa asing, Anggun Fitriani pernah torehkan prestasi lomba pidato berbahasa Inggris antar-SMP tingkat Kecamatan Sape. Saat itu dia berhasil sebagai juara 1 dan mampu menggeser puluhan peserta dari perwakilan sekolah lain.
"Seingat saya hanya sekali dia raih prestasi. Karena cuma sekali dilombakan. Sementara prestasi akademik, gak pernah. Memang saya perhatikan dia sukanya belajar bahasa saja, hingga dia bisa pandai sampai sekarang ini," ungkapnya.
Baca Juga: 10 Bulan Hilang, Kakek di Bima ini Ditemukan Tinggal Tulang Belulang
2. Sering nyanyikan lagu bahasa asing tengah malam
ilustrasi podcast atau siniar (pexels.com/George Milton)Bahkan sekali waktu Herman sempat menegur putrinya di tengah malam buta, karena menyanyikan lagu berbahasa asing yang tidak ia pahami. Namun setelah diberikan pemahaman oleh anaknya, dia mengaku baru memahami. Ternyata yang dilakukan putrinya itu untuk mengasah kemampuan berbahasa asing.
"Awalnya dikira gak waras bahkan sudah sering saya ngomelin. Karena setiap dia nyanyikan lagu liriknya kedengaran aneh-aneh begitu," terang ayah enam orang anak ini.
3. Berharap pendidikan dibantu pemda
googleDengan kemampuan yang dimiliki putrinya saat ini, Herman menyayangkan jika tidak diperhatikan secara khusus oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Paling tidak ia harapkan Pemda sediakan ruang kursus hingga guru pembina tanpa menarik biaya.
"Sebagai orang tua, maunya saya seperti itu. Sayang, jika potensi dia tidak dikembangkan melalui dua program itu," harapnya.
Sementara mau kembangkan potensi anaknya dengan biaya sendiri, kemampuan ekonomi dirasa sulit untuk dijangkau. Karena dia bersama sang istri hanya lah penjual es batu di Pasar Sape.
"Setiap hari yang kami peroleh dari hasil jualan, pas pasan. Mana cukup untuk biaya itu lagi," keluhnya.
Meski demikian, dia tetap berusaha untuk memberikan pendidikan terbaik kepada putrinya. Dia juga akan berusaha lebih keras untuk mencari nafkah agar bisa mengantarkan putrinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Baca Juga: Pemda Bima Minta Alfamart Hentikan Operasional di Sape
