Terancam Gagal Panen, Petani di Bima Salat Istiqsa Minta Hujan

Tanaman jagung mulai layu dan rusak

Bima, IDN Times - Sebagian besar petani di wilayah Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terancam gagal panen. Hal itu lantaran beberapa hari terakhir hujan tak kunjung mengguyur wilayah pertanian setempat.

Kekhawatiran ini membuat petani di sejumlah kecamatan melaksanakan salat minta hujan atau istiqsa. Mereka yang melaksanakan salat istiqsa seperti petani di Kecamatan Madapangga, Soromandi dan Wawo.

1. Hujan tak turun sejak awal tahun

Terancam Gagal Panen, Petani di Bima Salat Istiqsa Minta HujanIlustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Sekretaris Desa Kombo Kecamatan Wawo, Jeni Rahmat yang dikonfirmasi membenarkan warganya menggelar solat istiqsa hari ini di area persawahan. Langkah tersebut dilakukan lantaran wilayah setempat sudah 10 hari terakhir tak diguyur hujan.

"Sudah 10 hari hujan gak turun di wilayah kami. Makanya warga kompak salat minta hujan sekarang," katanya dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023).

Selain di Desa Kombo, sejumlah wilayah di Kecamatan Wawo sebut Jeni juga mengalami hal serupa. Tidak diguyur hujan, bahkan hingga belasan hari terakhir.

"Baru kali ini agak lama hujan turun. Biasanya kemarin-kemarin cepat, gak seperti ini," bebernya.

Baca Juga: Gegara Kayu Bakar, Nenek di Bima ini Dibacok oleh Tetangganya

2. Tanaman jagung terancam rusak

Terancam Gagal Panen, Petani di Bima Salat Istiqsa Minta Hujanilustrasi tanaman jagung (distanbun.ntbprov.go.id)

Kondisi ini kata Jeni, membuat masyarakat khawatir, terutama bagi petani jagung yang menanam di lahan tegalan. Bahkan, tidak sedikit tanaman jagung warga sudah mulai layu dan dikhawatirkan rusak hingga gagal tumbuh.

"Misal hujan gak turun beberapa hari kedepan, sudah pasti tanaman jagung rusak. Karena tumbuhan kan butuh banyak air," terangnya.

Karena itu, usai salat istiqsa dilakukan ini para petani berharap hujan mengguyur wilayah setempat. Paling tidak satu atau dua kali dalam sepekan.

"Sangat kami harapkan. Karena warga di sini sebagian besar petani," tandasnya.

3. Hujan diharapkan turun hingga masuk musim panen

Terancam Gagal Panen, Petani di Bima Salat Istiqsa Minta Hujanilustrasi hujan-hujan (Pixabay.com/Sasint)

Senada juga disampaikan warga Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi bernama M Tohir. Hujan baru turun Selasa (10/1/2023) kemarin, setelah belasan hari tak kunjung datang.

"Alhamdulillah, kemarin hujan sudah turun, tapi gak deras. Petani di sini sudah semrigah, tidak lagi dikhawatirkan jagungnya rusak," katanya dihubungi IDN Times (11/1/2023).

Ia berharap kondisi ini berlangsung hingga masuk musim panen pada sekitar Mei 2023 mendatang. Agar petani bisa meraup hasil pertanian yang memuaskan.

Baca Juga: 25 Orang Tewas Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Bima

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya