Seorang Nenek di Bima Tewas Terbakar di Rumahnya

Korban merupakan pedagang bensin eceran

Bima, IDN Times - Seorang nenek berusia 60 tahun di Desa Ndano Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tewas terbakar bersama rumahnya. Insiden mengenaskan menimpa Siti Maryam itu berlangsung pada Senin pagi (20/11/2023) sekira pukul 07.25 Wita.

"Korban meninggal terbakar bersama rumahnya," kata Camat Madapangga Tajudin yang dikonfirmasi IDN Times Senin pagi (20/11/2023).

1. Sebelum kebakaran, korban takar bensin untuk dijual eceran

Seorang Nenek di Bima Tewas Terbakar di Rumahnyailustrasi minyak bumi (sumber/hyundaimobil.co.id)

Tajudin belum mengetahui pasti pemicu kebakaran yang merenggut korban jiwa tersebut. Sebelum kebakaran terjadi, korban menakar bensin di dalam kamar untuk usaha eceran pom bensin mini.

"Dari keterangan warga sekitar, sebelum kebakaran, korban menakar bensin untuk dijual eceran. Dugaan sementara, kebakaran ini akibat dari arus pendek listrik," terangnya.

Baca Juga: Gedung Sekolah Rusak, Murid SD Kamunti Bima Dipulangkan Setiap Hujan

2. Korban ditemukan tewas terbakar

Seorang Nenek di Bima Tewas Terbakar di Rumahnyatimlo.net

Kemudian sekitar pukul 07.25 Wita, warga sekitar melihat asap tebal dan kobaran api di atas rumah korban, lalu berteriak minta pertolongan. Warga yang mendengar teriakan itu berbondong-bondong ke lokasi dengan berusaha padamkan api dengan peralatan seadanya.

"Api baru berhasil dipadamkan warga sekira pukul 08.10 Wita. Sementara mobil Damkar Kecamatan Madapangga lamban datang ke lokasi," terangnya.

Saat proses pendinginan berlangsung, korban ditemukan warga meninggal dunia dengan kondisi sekujur tubuh mengalami luka bakar. Setelah itu, jasad korban diperiksa oleh tim medis dan dievakuasi ke rumah duka untuk persiapan di makamkan.

"Jasad korban sekarang sudah dievakuasi warga ke rumah keluarganya," beber Tajudin.

3. Keluarga tolak autopsi jasad korban

Seorang Nenek di Bima Tewas Terbakar di RumahnyaJasad korban saat diangkut ke mobil ambulance (Dok/Istimewa)

Sementara itu, pihak keluarga dengan kompak menolak melakukan autopsi jasad Siti Maryam. Mereka menganggap meninggalnya korban merupakan sebuah musibah.

Selain menelan korban jiwa, api juga menghanguskan semua isi rumah. Sehingga kerugian materil akibat dari kejadian nahas ini diperkirakan mencapai Rp80 juta. 

"Ada sekitar Rp80 juta kerugian dampak dari kebakaran ini. Karena semua isi rumah sudah ludes," bebernya.

Kejadian ini diakui Tajudin telah dilaporkan ke pihak terkait. Harapannya, agar Pemda segera alokasikan bantuan tanggap darurat untuk keluarga yang ditinggalkan.

"Sudah kita sampaikan, semoga bantuan cepat disalurkan," pungkasnya.

Baca Juga: Keahlian Siswa SMKN 2 Kota Bima hingga Produknya Diorder Warga

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya