Semeru Erupsi, Vulkanologi Gunung Tambora dan Sangiang di Bima Aktif

Gunung Sangiang hanya mengeluarkan asap, bukan abu vulkanik

Bima, IDN Times - Pascaerupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus memantau aktivitas vulkanologi dua gunung berapi di Kabupaten Bima dan Dompu. Dua gunung api tersebut, terdiri dari Gunung Tambora dan Gunung Sangiang.

Dari hasil laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dua gunung api ini masih aktif. Menunjukkan aktivitas vulkanologi pasca terjadinya erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

1. Tidak berpotensi erupsi

Semeru Erupsi, Vulkanologi Gunung Tambora dan Sangiang di Bima AktifANTARA FOTO/Dok PVMBG

Meski dilaporkan aktif, kondisi dua gunung ini dinilai masih pada kategori normal. Dipastikan tidak berpotensi menunjukkan gejala-gejala untuk terjadi erupsi.

"Dua gunung ini aktif, tapi tidak menunjukkan gejala-gejala untuk terjadi erupsi," kata Kepala BMKG Bima, Topan Primadi saat dikonfirmasi, Selasa (6/12/2022).

Laporan dari PVMBG tersebut, juga diperkuat pantauan anggota BMKG Bima. Untuk Gunung Sangiang yang terletak di Kecamatan Wera Kabupaten Bima aktif dan mengeluarkan asap. Namun belum sampai erupsi, apalagi mengeluarkan abu vulkanik.

Baca Juga: Jaksa Akan Usut Pelaku Lain Kasus Korupsi PKBM Karoko Mas di Bima

2. Gunung Tambora juga tidak terjadi erupsi

Semeru Erupsi, Vulkanologi Gunung Tambora dan Sangiang di Bima AktifSitus web/Wikipedia.org

Sementara Gunung Tambora di Kabupaten Dompu, statusnya saat ini masih aktif. Namun tidak terjadi erupsi sebagaimana yang terjadi di Gunung Semeru. Masyarakat diharapkan tidak terlalu khawatir terhadap aktivitas Gunung Tambora.

"Tambora aktif, tapi untuk aktifitas erupsinya tidak ada," ujar Topan.

3. Intensitas gempa bumi diakui cukup tinggi sebulan terakhir

Semeru Erupsi, Vulkanologi Gunung Tambora dan Sangiang di Bima AktifWarga memotret rumah yang roboh akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,5 di Desa Lambego, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/12/2021). Basarnas Sulawesi Selatan mencatat sekitar 850 jiwa dari empat desa yaitu Desa Lambego, Lamantu, Majapahit dan Desa Lagundi Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar mengungsi akibat gempa bumi yang terjadi pada Selasa (14/12/2021). ANTARA FOTO/HO/BASARNAS

Selain aktivitas vulkanologi Gunung Sangiang dan Tambora, BMKG Bima juga menerima laporan lain. Laporan dari Stasiun Geofisika Mataram perihal gempa bumi.

Intesitas gempa bumi di Bima dan Dompu sebulan terakhir diakui cukup tinggi. Hanya saja, skala getarannya sangat kecil sehingga tidak dirasakan masyarakat. 

"Dari laporan bulanan juga Gempa Bumi ini cukup banyak dari biasanya. Tapi skalanya kecil dan tidak sampai dirasakan masyarakat," tandas Topan.

Baca Juga: Upah Minimun Kota Bima Diusulkan Naik Sebesar Rp159 Ribu

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya