Ruang Kelas Rusak Berat, Murid SD di Bima Belajar di Tenda Darurat

Dikbudpora Bima: masih bisa belajar di tenda, daripada tidak

Bima, IDN Times - Kerusakan fasilitas pendidikan masih terpotret di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Bahkan kerusakan SDN di Desa Sakuru Kecamatan Monta ini sudah berlangsung hingga lima tahun terakhir. 

Kondisi tersebut memaksa sebagian murid mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di bawah tenda. Karena kerusakan bagian atap gedung yang kini sudah tidak layak pakai dan dikhawatirkan roboh saat dilangsungkan KBM.

1. Kerusakan berlangsung 5 tahun terakhir

Ruang Kelas Rusak Berat, Murid SD di Bima Belajar di Tenda DaruratFoto sebagian ruang kelas yang tidak (Dok pribadi SDN Sakuru)

Kepala SDN Sakuru Abdurrahman yang dikonfirmasi membenarkan kondisi gedung sekolah yang rusak. Terdiri dari 3 ruang kelas siswa kelas 4, 5 dan 6 serta satu ruangan kantor guru.

Kerusakan ini diakui sudah berlangsung hingga lima tahun terakhir. Bahkan ketika dirinya pertama kali mengabdi sebagai kepala sekolah di satuan pendidikan setempat. 

"Sudah lima tahun rusak, namun tingkat kerusakannya mulai parah selama dua tahun terakhir," katanya dikonfirmasi Selasa (14/2/2023).

Baca Juga: Ada 218 Kasus DBD, Pemda Bima: Belum Penuhi Syarat Untuk KLB

2. Murid kelas 5 belajar di bawah tenda

Ruang Kelas Rusak Berat, Murid SD di Bima Belajar di Tenda DaruratFoto tenda bantuan dari Kemendikbud (Dok pribadi SDN Sakuru)

Ruang kelas 5 sudah tidak bisa digunakan lagi, karena bagian atap sudah nyaris ambruk. Selama ini murid satu ruangan itu terpaksa mengikuti KBM di bawah tenda bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Sementara ruang kelas 4, 6 dan ruangan kantor guru masih bisa digunakan, meski setiap kali dipakai harus dihantui kekhawatiran ambruk. Karena kondisi bagian atap tiga ruangan itu rusak, lantaran kayu penyangga atap hingga plafon sudah lapuk termakan usia.

3. Data kerusakan sudah dilaporkan ke Dapodik Kemendikbud tapi tak kunjung direspon

Ruang Kelas Rusak Berat, Murid SD di Bima Belajar di Tenda DaruratMendikbud, Nadiem Anwar Makarim lantik empat Pejabat Tinggi Madya di lingkungan Kemendikbud (Dok.Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Perihal kondisi sekolah yang tak begitu jauh dari Kantor Bupati Bima itu, Abdurrahman mengaku sudah sering melaporkan ke pihak terkait. Mulai dari tingkat Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) hingga Kemendikbud.

"Kita sudah laporkan berkali-kali. Bahkan Kepala Dikbudpora sudah pernah turun mengecek langsung. Tapi tidak ada tindaklanjut sampai sekarang," katanya.

Hal serupa juga dilakukan ke Kemendikbud. Pihaknya telah mengirim data kerusakan ke aplikasi Data Pokok Kependidikan (Dapodik). Bahkan kekurangan data dari hasil koreksi mereka sudah dilengkapi, namun hingga kini tak kunjung membuahkan hasil.

"Belum ada hasil sampai sekarang. Padahal kami sangat berharap gedung ini diperbaiki, agar siswa bisa belajar dengan nyaman," bebernya.

4. Akan diumumkan April 2023

Ruang Kelas Rusak Berat, Murid SD di Bima Belajar di Tenda DaruratIlustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Kepala Dikbudpora Kabupaten Bima, Junaidin yang dikonfirmasi tampak santai menjawab saat dikonfirmasi, Selasa sore (14/2/2023). Dia mengatakan bahwa kondisi itu (belajar di tenda) masih bisa dimaklumi, daripada tidak bisa belajar sama sekali.

"Masih mendingan bisa belajar pakai tenda. Sementara kalau bantuan dana untuk perbaikan dari kita gak ada," jelas dia dihubungi, Selasa sore (14/2/2023).

Kendati demikian, Junaidin memastikan bahwa sekolah tersebut sudah mengajukan data kerusakan ke Dapodik. Bahkan kekurangan data yang mereka diajukan sudah diperbaiki dan dikirim kembali.

"Hasilnya apakah akan diakomodir sebagai penerima bantuan dari Kemendikbud, kita tunggu pada April 2023 mendatang," tandasnya.

Baca Juga: 8.093 KK di Bima Miskin Ekstrem, Pendidikan Rendah Jadi Pemicu

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya