Rekreasi Sama Pacar, Wisatawan di Bima ini Kaget Lihat Mobilnya Rusak
Foto mobil korban yang rusak (Dok/Istimewa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times- Mobil pengunjung wisata Pantai Wane di Desa Tolotangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dilempar orang tak dikenal (OTK). Kejadian tak menyenangkan itu berlangsung pada Rabu (18/8/2022), sekira pukul 17.40 Wita.
Korban yang diketahui merupakan warga Kota Bima tersebut sontak kaget ketika melihat mobilnya dalam kondisi rusak. Kaca mobil bagian depan dan samping pecah, diduga dilempar pelaku menggunakan batu.
1. Mobil dirusak di tempat parkir
ILUSTRASI (eliottschool.org)Ketua BPD Desa Tolotangga, Agus yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Bermula saat korban bersama sejumlah temannya dari satu mobil lain hendak pulang jalan kaki menuju tempat parkir. Begitu tiba di tempat parkir, korban kaget melihat kaca mobil bagian depan dan samping pecah.
"Kebetulan saat itu hanya ada dua mobil, yakni mobil korban dan rekannya," jelas dia saat dikonfirmasi, Kamis (18/8/2022).
Baca Juga: Tak Bayar Denda, Dua Napi Korupsi di Bima Gak Dapat Remisi Kemerdekaan
2. Pemuda yang jaga pintu masuk tidak berada di lokasi
Pantai waneDia tidak mengetahui pasti siapa di balik pelaku pengerusakan mobil tersebut. Karena saat kejadian, sekelompok anak muda yang sebelumnya menjaga pintu masuk sedang tidak ada di lokasi. Mereka sudah lebih awal pulang ke rumahnya masing-masing.
"Gak ada orang sama sekali. Di lokasi hanya ada korban bersama sejumlah temannya," jelas dia lagi.
Korban sebut Agus merupakan warga Kota Bima dan sebagian orang lain warga dari Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Mereka datang rekreasi di lokasi itu, bersama dengan pasangannya masing-masing.
"Mereka belum berkeluarga. Dari gerak geriknya masih anak muda gitu, karena saya lihat mereka masing-masing ada pasangannya," duga dia.
3. Korban tidak lapor polisi
lebongkab.go.idAgus bersama Ketua Karang Taruna desa setempat mengaku sempat mengajak korban untuk melaporkan kejadian di Polsek Monta. Hanya saja mereka menolak ajakan itu, dengan alasan tidak mau memperpanjang masalah.
"Sudah kami arahkan lapor ke polisi, tapi mereka yang gak mau. Padahal menurut kami itu langkah hukum guna bisa menangkap pelaku pengerusakan," tandasnya.
Kendati demikian, Agus berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi di kemudian hari. Karena dikhawatirkan dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung di pantai setempat.
Baca Juga: Tak Tahan Buron, Pemerkosa Seorang Siswi di Bima ini Menyerahkan Diri
