Nahas! Kakek di Bima Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Pinggir Jalan

Pihak keluarga tolak autopsi jasad korban

Bima, IDN Times - Seorang kakek inisial IH berusia 61 tahun warga Desa Tambora Kecamatan Tambora Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tewas tegantung di pohon. Kejadian itu berlangsung pada Jumat sore (27/9/2024) sekitar pukul 18.00 Wita.

"Iya benar, jasad korban ditemukan pada Jumat sore kemarin," kata Kasubsi Humas Polres Bima, Iptu Adib Widayaka dikonfirmasi, Sabtu (28/9/2024).

1. Jasad ditemukan oleh warga yang melintas

Nahas! Kakek di Bima Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Pinggir JalanFoto saat jasad korban dievakuasi Polsek Tambora (Dok/Istimewa)

Menurut Adib, jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang melintas usai pulang dari kebun wilayah setempat. Dia melihat korban dalam kondisi tergantung menggunakan seutas tali di pohon pinggir jalan.

"Saksi kemudian mendekati dan mengenali korban yang merupakan warga Dusun Pancasila, Desa Tambora," jelasnya.

Baca Juga: 28 Desa di Bima Dilanda Krisis Air Bersih, 11 Ribu Orang Terdampak

2. Jasad korban diperiksa di puskesmas

Nahas! Kakek di Bima Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Pinggir JalanIlustrasi penemuan jenazah tergantung. (IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah itu, saksi lalu bergegas melaporkan temuan mayat tergantung itu ke pihak keluarga dan kantor Polsek Tambora. Jasad korban kemudian dievakuasi oleh petugas bersama warga sekitar.

Selanjutnya, jasad korban dibawa ke Puskesmas Calabai, Kabupaten Dompu menggunakan mobil patroli Polsek Tambora untuk dilakukan visum. Setelah rangkaian visum selesai, jasad pun dibawa kembali ke rumah duka.

3. Keluarga tolak autopsi

Nahas! Kakek di Bima Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Pinggir JalanJenazah korban saat dibawa ke RS Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi pada Sabtu (29/6/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Adib mengatakan, pihak keluarga menolak untuk melakukan autopsi jasad korban yang dibuktikan dengan pembuatan surat pernyataan. Mereka menganggap kematian korban sebagai musibah.

"Pihak keluarga tolak autopsi, dan jasad korban telah dilakukan pemakaman di Desa Pancasila. Untuk penyebab kematian, akan diselidiki lebih lanjut oleh penyidik," pungkasnya.

Sebagai informasi, depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Bagi warga NTB, Anda bisa menghubungi hotline pencegahan bunuh diri RSJ Mutiara Sukma pada nomor 087757972020 atau melalui aplikasi di playstore. Pengguna android bisa mengunduh aplikasi Mutiara Sukma RSJMS lalu memilih layanan Lapor Budir. Anda akan diarahkan untuk konsultasi secara gratis dengan dokter atau psikiater berpengalaman melalui aplikasi tersebut.

Selain itu, layanan konseling kesehatan jiwa juga tersedia di rumah sakit umum, puskesmas, biro psikologi, dan juga melalui online. terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Baca Juga: Janda dan Duda Baru di Bima Bertambah 743 Orang selama 8 Bulan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya