Mobil Pikap di Bima Terserat Luapan Sungai hingga 1 Kilometer

Mobil terbawa arus hingga 1 kilometer

Bima, IDN Times - Mobil pikap terseret luapan banjir di Desa Kananta Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (1/4/2023) pukul 15.40 Wita. 

Mobil nahas ini terseret banjir di pinggiran sungai berada di Desa Kananta. Bahkan terseret gelombang banjir hingga berjarak 1 kilometer dari tempat lokasi kejadian bencana. 

1. Lintasi jalan pinggir sungai

Mobil Pikap di Bima Terserat Luapan Sungai hingga 1 KilometerIlustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Peristiwa ini bermula saat pengendara mobil bernama Dedi mengangkut pulang jagung usai digiling di perkebunan warga. Rencananya, belasan karung jagung tersebut dibawa pulang untuk dijemur.

Dari lokasi ambil jagung ke pemukiman, pria 38 tahun itu melintas jalan sekitar pinggir sungai yang ketika itu sedang diguyur hujan. Tiba-tiba mobil yang dikendarainya mengalami ringsek sehingga muatan dialihkan ke mobil rekannya yang lain.

"Mobil dia sempat ditarik menggunakan mobil lainnya, karena jalan licin sehingga susah untuk keluar," kata Kepala Desa Kananta Aidin Abdulah dihubungi IDN Times, Sabtu (1/4/2023).

Baca Juga: Gubernur NTB Gaungkan Promosi "NTB The Land of Infinite Experience"

2. Terbawa harus sekitar 1 kilometer

Mobil Pikap di Bima Terserat Luapan Sungai hingga 1 KilometerIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketika sedang berupaya menarik, tiba-tiba banjir dengan intensitas deras datang dari arah hulu. Kemudian meluap di jalan dan langsung menyeret mobil korban hingga sejauh kurang lebih satu kilometer.

"Lumayan jauh dari lokasi pertama terbawa arus. Jaraknya sekitar 1 kilometer lebih," terang kades dua periode ini.

Kini mobil korban sudah evakuasi oleh warga dari sungai. Kemudian langsung dibawa ke bengkel setempat untuk dilakukan perbaikan. 

"Kerugian korban sekitar Rp60 hingga Rp70 juta, sesuai dengan harga mobil bekas saat ini," bebernya.

3. Masyarakat diimbau waspada saat lintas jalan di sekitar sungai

Mobil Pikap di Bima Terserat Luapan Sungai hingga 1 KilometerIlustrasi (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Sementara itu, Aidin berharap agar masyarakat tetap waspada saat melintasi jalan setempat. Baik pengendara, pejalan kaki, hingga anak-anak yang terbiasa mandi di sungai.

Karena saat ini sedang masa transisi dari musim hujan ke kemarau. Sehingga kondisi cuacanya ekstrem tak menentu dan akan datang secara tiba-tiba. 

"Kita tidak akan tahu banjir datang dari atas gunung itu, meski di sekitar kampung gak ada hujan. Jadi kita yang di dataran rendah, perlu waspada," tandasnya.

Baca Juga: Diperiksa 6 Jam oleh Penyidik Kejati NTB, Sekda NTB Irit Bicara 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya